Triwulan I Tahun 2017 PT Wijaya Karya Tbk, emiten konstruksi pelat merah dengan kode saham WIKA ini mencetak kinerja moncer. Sepanjang tiga bulan pertama tahun ini, WIKA mencetak laba bersih sebesar Rp245,1 miliar atau setara dengan Rp27,64 per saham. Dibandingkan periode sama tahun lalu, laba bersih WIKA melonjak 242 persen.
Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis perusahaan di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), pencapaian laba bersih WIKA ditopang oleh kenaikan pendapatan sebesar 39,86 persen. Pada kuartal I 2017, pendapatan WIKA sebesar Rp3,8 triliun.
Pendapatan WIKA paling besar bersumber dari segmen infrastruktur dan gedung senilai Rp2,55 triliun. Segmen energi dan industrial menyumbang pendapatan Rp476,9 miliar. Sementara segmen industri dan segmen properti masing-masing menyumbang pendapatan Rp797,7 miliar dan Rp143,4 miliar.
Selain kenaikan pendapatan, kenaikan laba bersih juga ditopang oleh perolehan laba pada ventura bersama yang pada kuartal I 2017 naik hingga hampir empat kali lipat menjadi Rp147,56 miliar.
Hinga akhir Maret tahun ini, WIKA juga mencetak kenaikan pendapatan bunga sebesar 275 persen menjadi Rp62 miliar. Alih-alih mengalami rugi kurs seperti kuartal I tahun lalu, di kuartal I tahun ini WIKA justru meraup laba selisih kurs sebesar Rp2,02 miliar.
Seiring dengan kenaikan pendapatan, beban pokok penjualan WIKA pada kuartal I tahun ini juga naik 39,68 persen menjadi Rp3,4 triliun.
Sementara beban usaha naik 35,4 persen menjadi Rp117 miliar, beban pajak penghasilan final naik sebesar 60,79 persen menjadi Rp91 miliar.
Beban pendanaan naik 55 persen menjadi Rp119 miliar. Sementara beban penurunan nilai piutang turun 648,6 persen menjadi Rp368,58 juta.
Pada perdagangan hari ini, Rabu (26/04), harga saham WIKA ditutup di posisi Rp2.330 per saham, turun 1,27 persen dibandingkan hari sebelumnya. Dihitung sejak awal tahun ini, harga saham WIKA juga turun 1,27 persen.
© Copyright 2024, All Rights Reserved