Sebuah video yang berisi ancaman terhadap Malaysia beredar usai penangkapan sejumlah terduga ISIS oleh aparat keamanan negara itu. Perdana Menteri Malaysia Najib Razak menanggapi serius ancaman ISIS yang disampaikan dalam bahasa Melayu itu.
“Ancaman ini sangat nyata dan pemerintah menanggapinya sangat serius," ujar Najib dalam Konferensi Internasional untuk Deradikalisasi dan Perlawanan Terhadap Kekerasan Ekstremisme di Kuala Lumpur, seperti diberitakan Reuters, Senin (25/01).
Pernyataan Najib ini dikeluarkan hanya beberapa jam setelah video yang diklaim berasal dari Katibah Nusantara itu, dirilis. Katibah Nusantara diyakini merupakan sayap ISIS di Asia Tenggara, yang beranggotakan warga Malaysia dan Indonesia dan Filipina.
Dalam video itu, anggota Katibah bernama Abdul Halid mengatakan bahwa jumlah mereka akan terus bertambah walau terus ditangkap.
"Jika Anda tangkap kami, kami akan terus meningkatkan bilangan anggota, tapi jika Anda biarkan kami, kita akan lebih dekat dengan tujuan untuk membawa kembali kedaulatan khilafah," ujar Halid.
"Kami tidak akan tunduk kepada sistem demokrasi karena kami hanya akan mengikut undang-undang Allah," lanjut Halid.
Polisi Malaysia menyebut, ancaman itu sangat serius karena ini adalah video pertama ISIS berbahasa Melayu. "Ini adalah tantangan yang kita hadapi di seluruh dunia. Kami tidak kebal dari bahaya ini di Malaysia," ujar Najib.
Video ancaman ini mencuat setelah aparat keamanan Malaysia menangkap 7 terduga teroris terkait ISIS dalam sejumlah penggerebekan di Kuala Lumpur, Johor, Kedah, Pahang, dan Selangor, sejak Jumat pekan lalu.
Sebelumnya, 10 hari lalu, Malaysia menangkap terduga ISIS yang ditengarai merencanakan serangan bunuh diri di Kuala Lumpur.
© Copyright 2024, All Rights Reserved