Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi mengatakan, di sisa masa kerjanya, Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono akan terus mendorong ekspor non-migas. Peluang pemerintah memperbesar surplus neraca perdagangan di sektor non-minyak dan gas bumi (migas) terbuka lebar.
"Paling tidak untuk memperbesar surplus perdagangan non-migas kita," kata Bayu, Jumat (22/08).
Menurut Bayu, saat ini ada momentum pasar yang bagus bagi ekspor non-migas Indonesia yang sayang kalau dilewatkan. Sebab, ada peningkatan permintaan sejumlah barang dari banyak negara, seperti Amerika Serikat, Meksiko, Brasil, Mesir, serta negara-negara di Afrika Selatan dan Timur Tengah.
Selain itu juga ada permintaan dari negara-negara Asia juga meningkat, seperti Laos, Kamboja, Myanmar, Taiwan, dan Hong Kong. "Semuanya akan kami laporkan ke Presiden baru, agar momentum yang ada tak hilang," kata Bayu.
Komoditas ekspor non-migas yang permintaannya meningkat, di antaranya yakni, produk kimia, kosmetik dan produk turunannya, otomotif, serta perhiasan. Ekspor produk otomotif kita sepanjang 2008–2012 tumbuh rata-rata 18,05% per tahun.
Kementerian Perdagangan menargetkan ekspor otomotif tahun ini dan tahun depan mencapai US$4,57 miliar-US$4,62 miliar.
Bayu mengatakan, pemerintah berharap di semester kedua tahun ini juga ada kontribusi yang signifikan dari ekspor bijih mineral terhadap ekspor non-migas Indonesia. Sebab, pemerintah sudah membuka kembali pintu ekspor mineral mentah.
Data Kementerian Perdagangan menyebutkan, surat persetujuan ekspor (SPE) konsentrat mineral mentah untuk PT Freeport Indonesia saja nilainya mencapai US$3,5 miliar.
Bayu optimistis ekspor nonmigas akan mengalami surplus pada semester II–2014. Bahkan surplusnya bisa lebih besar dari semester I.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, total ekspor non-migas Indonesia di tengah tahun ini sebesar US$73,14 miliar dan impor non-migas US$68,18 miliar.
Alhasil, neraca dagang nonmigas mencetak surplus sekitar US$5 miliar. Dengan pencapaian ini, hingga akhir tahun target ekspor non-migas sebesar US$158 miliar–US$159 miliar bisa tercapai.
© Copyright 2024, All Rights Reserved