Warga Pacitan, Jawa Timur, diimbau waspada untuk mengantisipasi angin kencang yang menandai pancaroba sebagaimana terjadi selama beberapa hari terakhir. Di daerah dataran tinggi kecepatan angin sudah mencapai 40 kilometer per jam.
“Ini harus diwaspadai karena bisa menimbulkan bencana lokal," kata Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pacitan, Jawa Timur, Tri Mudjiharto di Pacitan, Senin (25/06).
Tri mengatakan, di daerah dataran rendah, kecepatan angin mencapai 30 kilometer per jam. Namun pihaknya tetap mengimbau warga yang bermukim di daerah pesisir meningkatkan kewaspadaan. Peningkatan kecepatan angin itu dipengaruhi berbagai hal, di antaranya faktor cuaca, letak geografis Pacitan.
“Perubahan cuaca itu ditandai pergerakan angin dari daerah bertekanan tinggi menuju daerah bertekanan rendah. Angin yang berembus di Pacitan selama beberapa hari atau pekan ke depan berpotensi semakin kencang,” kata Tri.
Menurut Tri, fenomena tersebut, setidaknya sudah mulai terjadi di beberapa daerah di dataran menengah atau di atas daerah pesisir, seperti Ponorogo, Trenggalek, Tulungagung, Blitar, dan Kepanjen.
Menurut data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), kecepatan angin di lima daerah penyangga tersebut saat ini telah mencapai kisaran 40-45 kilometer per jam.
Dari data beberapa bulan lalu, BPBD menyebutkan, akibat hujan dan embusan angin kencang berkecepatan 35 kilometer per jam saja sudah mampu merusak lebih dari lima rumah di berbagai tempat. Di antaranya Desa Kalipelus, Kecamatan Kebonagung dan Desa Sambong, Kecamatan Pacitan. Akibatnya, kerugian material yang diderita para korban cukup besar, mencapai puluhan juga rupiah.
Selain itu, ujar Tri, akibat angin kencang disertai gelombang tinggi membuat para nelayan di Pantai Wawaran, Kecamatan Kebonagung berhenti melaut. Penghentian aktivitas itu dilakukan dengan pertimbangan keselamatan mereka. Sebab ketinggian ombaknya mencapai 2 hingga 3 meter.
© Copyright 2024, All Rights Reserved