Ketua Dewan Syuro Partai Bintang Reformasi (PBR) KH Zaenuddin MZ mengundurkan diri dari partai yang didirikannya tersebut. "Keputusan ini setelah melalui perenungan mendalam dan mendengarkan pandangan teman-teman. Saya berketetapan untuk mundur dari PBR," katanya kepada pers di kediamannya di Jakarta, Rabu.
Lebih lanjut dikatakan bahwa saat ini dirinya tengah mempersiapkan surat pengunduran diri tersebut dan secepatnya akan disampaikan ke DPP PBR.
Mengenai alasan pengunduran diri dari partai yang didirikannya itu, Zaenuddin yang pernah dijuluki Dai sejuta umat tersebut mengatakan bahwa ia ingin lebih berkonsentrasi dalam berdakwah setelah bangsa ini banyak dirundung musibah.
Selain itu, alasan lainnya adalah suasana yang tidak lagi kondusif dalam PBR pasca muktamar PBR di Bali beberapa waktu lalu. Zainuddin mengaku kecewa setelah DPP PBR pimpinan Bursah Zarnubi terkesan mengebiri tugas dan kewenangan Dewan Syuro sehingga dirinya hanya berperan sebagai simbol belaka di PBR.
"Banyak keputusan-keputusan yang seharusnya dikonsultasikan DPP ke Dewan Syuro tidak dilakukan, seperti pencalonan pilkada dan pergantian antar waktu (PAW) anggota legislatif," katanya.
Ditanya tentang bagaimana komunikasi politiknya dengan Bursah Zarnubi, Zainuddin mengatakan bahwa dirinya sering berbicara, tapi apa yang dibicarakan dengan faktanya seringkali jauh berbeda. "Karenanya saya pesimis bahwa kebersamaan masih bisa terus terjalin disini," katanya.
Ditanya pandangannya tentang parpol di Indonesia, Zainuddin mengatakan bahwa walaupun kondisi perpolitikan itu masih jauh dari ideal, namun keberadaan partai tetap diperlukan sebagai instrumen memperjuangkan aspirasi.
© Copyright 2024, All Rights Reserved