Selama pelaksanaan masa angkutan Lebaran 2016, PT Kereta Api Indonesia (KAI) telah mengangkut sebanyak 5,48 juta penumpang. Jumlah itu naik 7,3 persen dibanding tahun lalu. KAI juga berhasil mencapai target zero accident selama arus mudik.
“Operasi Lebaran tahun ini, total penumpang yang berhasil kita angkut adalah 5,48 juta penumpang tahun 2016 sedangkan tahun 2015 itu 5,10 juta penumpang," terang Direktur Utama PT KAI (Persero) Edi Sukmoro kepada pers di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, Jumat (22/07).
Edi menyebut, selisih 380 ribu penumpang tersebut merupakan lompatan yang melebihi prediksi awal penumpang yang bisa diangkut oleh PT KAI. “PT KAI juga memperjuangkan menambah rangkaian kereta api meskipun cadangan yang ada jadi berkurang, kita menambahakan rangkaian tahun ini," ujar Edi.
Rangkaian kereta tambahan di luar rencana operasi yang bertujuan untuk memaksimalkan pelayanan tersebut antara lain; KA Kutojaya Ekstra Lebaran (Kutoarjo-Pasar Senen PP) pada 3-18 Juli 2016 dan KA Argo Parahyangan (Bandung-Jakarta PP) pada 2,3,4,5,9,10,11, dan 17 Juli 2016.
Rangkaian kereta KA Kutojaya Ekstra Lebaran yang dioperasikan pada operasi angkutan Lebaran kemarin menggunakan kereta baru dengan kapasitas 80 seat per kereta sehingga total kapasitas 800 penumpang per perjalanan. Kereta baru kelas ekonomi ini memiliki fasilitas setara kelas eksekutif dengan desain interior yang lebih modern dengan dilengkapi AC, televisi, CCTV, sandaran tangan per tempat duduk dan colokan listrik.
“Ada hal-hal baru yang diperkenalkan tahun ini antara lain pelayanan semua stasisun itu ruang tunggu harus bersih dan bagus dan WC sudah baik dan musala harus baik dan layak untuk dipakai penumpang," lanjut Edi.
Ditambahkan Direktur Komersial PT KAI, Bambang, untuk omzet tahun ini, PT KAI mendapat lonjakan penghasilan sebesar 14 persen dibanding tahun lalu. “Dibanding tahun 2015 penghasilan operasi angkutan Lebaran naik jadi 14 persen, total H-10 dan H+10 tahun 2015 itu Rp401 miliar sedangkan tahun 2016 ini Rp459 miliar," ujar dia.
Selain itu, PT KAI telah mengimplementasikan penerapan baru sistem cek in mandiri di beberapa stasiun di Jawa yang diharuskan untuk mengetikkan kode booking atau memindai barcode yang tertera pada bukti pembelian tiket KA pada mesin cek in. Ini untuk mempercepat proses cetak boarding pass, sehingga memudahkan penumpang, memberikan kenyamanan di stasiun, mengurangi antrean dan menghilangkan peredaran tiket palsu/percaloan.
© Copyright 2024, All Rights Reserved