150 Tewas, 30 Terkubur Bangunan Saat Gempa Myanmar-Thailand

Pihak berwenang Myanmar mengatakan, korban tewas akibat gempa bumi dahsyat di Myanmar dan Thailand terus bertambah. Data terbaru jumlah korban tewas 150 orang.
Sebagian besar kehancuran akibat gempa pada Jumat (28/3/2025), terjadi di kota terbesar kedua di Myanmar, Mandalay, yang terletak dekat dengan episentrum gempa berkekuatan 7,7 skala Richter.
Media dikelola Pemerintah Myanmar, MRTV, melaporkan, sedikitnya 144 orang tewas di Myanmar dan 732 orang terluka.
Seorang petugas penyelamat dari Amarapura, kota kuno dan sekarang menjadi kotamadya Mandalay, mengatakan, jasad 30 orang telah ditemukan dari blok apartemen bertingkat yang runtuh.
"Saya belum pernah mengalami hal seperti ini sebelumnya - kota kami tampak seperti kota yang runtuh," kata petugas tadi.
Diperkirakan seperlima bangunan telah hancur, seperti dikutip dari Reuters.
Mandalay, dengan populasi sekitar 1,5 juta jiwa, adalah ibu kota kerajaan kuno Myanmar dan pusat wilayah Buddha.
Petugas berusaha menyelamatkan puluhan biksu yang terjebak di bawah reruntuhan di Biara Phaya Taung, kata petugas tanggap darurat di Amarapura.
"Kami menerima panggilan bantuan dari orang-orang di dalam, tetapi kami tidak dapat membantu karena kami tidak memiliki cukup tenaga kerja dan mesin untuk membersihkan puing-puing, tetapi kami tidak akan berhenti bekerja," kata petugas tadi.
Pemimpin Junta Militer Myanmar, Jenderal Min Aung Hlaing, mengatakan, akan ada lebih banyak kematian dan korban. Dia mengundang "negara mana pun" untuk memberikan bantuan dan sumbangan.
Presiden AS Donald Trump di Gedung Putih, Jumat (28/3/2025), mengatakan, dia telah berbicara dengan para pejabat di Myanmar dan bahwa pemerintahannya akan memberikan beberapa bentuk bantuan.
"Kami akan membantu," kata Donald Trump kepada wartawan.
Meskipun pemerintah berupaya menutup Badan Pembangunan Internasional AS dan memangkas hampir semua pekerjaan yang tersisa, Juru Bicara (Jubir) Departemen Luar Negeri (Deplu) AS Tammy Bruce mengatakan, para ahli bencana USAID siap membantu, termasuk dengan mengirimkan kebutuhan makanan dan air minum.
Bruce mengatakan, USAID telah menyiapkan tim ahli bencana yang memiliki kapasitas untuk merespons jika terjadi bencana.
"Kami siap bergerak sekarang. Tidak ada dampak terhadap kemampuan kami untuk melaksanakan tugas-tugas tersebut, permintaan bantuan tersebut, jika dan ketika permintaan itu datang," kata Bruce dalam jumpa pers.
Sementara itu, di Ibu Kota Thailand, Bangkok, seorang pejabat mengatakan, sedikitnya 9 orang tewas di Thailand. Tim penyelamat tengah mencari di antara puing-puing gedung pencakar langit yang runtuh. []
© Copyright 2025, All Rights Reserved