Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan bertemu dengan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh, di Istana Dolmabahce, Istanbul, Sabtu (20/4/2024).
Erdogan dan Haniyeh membahas sejumlah upaya untuk mencapai gencatan senjata dengan Israel di Gaza.
Pertemuan antara Erdogan dan Haniyeh juga dihadiri anggota penting Hamas lainnya, Khaled Mashal.
Dikutip dari AFP, pertemuan antara Erdogan dan Haniyeh berlangsung selama lebih dari 2,5 jam.
Kunjungan Haniyeh ke Turki menjadi yang pertama kalinya sejak Israel melancarkan agresi brutal ke Gaza pada 7 Oktober 2023 lalu.
Sebelumnya, Haniyeh sudah bertemu dengan Menteri Luar Negeri (Menlu) Turki, Hakan Fidan, membahas bantuan kemanusiaan ke Gaza hingga pembicaraan tentang pembebasan sandera.
Menurut Hamas, Turki memiliki peran sental dan dapat menjadi aspek negara penting dalam membantu menyelesaikan persoalan.
Menlu Turki, Fidan, mengatakan, persatuan antar warga Palestina dibutuhkan untuk bisa menjadi negara yang berdaulat.
Fidan menyampaikan posisi Turki yang aktif mendorong upaya gencatan senjata di Gaza dan persoalan solusi dua negara.
Fidan juga bertukar pikiran dengan Haniyeh mengenai solusi penyelesaian yang jelas bagi Palestina ke depannya.
"Kami bertukar pandangan mengenai kebutuhan mereka [Hamas] untuk secara terbuka berbagi pandangan, harapan seperti apa yang mereka miliki dalam solusi menuju negara Palestina untuk menghilangkan persepsi-persepsi ini," kata Fidan.
Pertemuan Haniyeh dengan Erdogan dapat menjadi angin segar bagi Hamas untuk dapat menemukan solusi agar bisa keluar dari belenggu Israel.
Pemerintah Palestina melakukan upaya perdamaian dan tak hanya secara fisik namun melalui jalur diplomasi.
Terlihat dari beberapa negara yang belum lama ikut mendorong Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) agar Palestina bisa menjadi anggota penuh PBB.
Israel masih terus menggempur habis-habisan Palestina di tengah resolusi yang telah diloloskan Dewan Keamanan (DK) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). []
© Copyright 2024, All Rights Reserved