Bahlil Bikin Runtuh Citra Positif Presiden Prabowo
![](https://politikindonesia.id/uploads/images/2025/02/image_750x_67a0e2e4c42a5.jpg)
Pakar Ilmu Pemerintahan, Efriza, menilai, citra positif Presiden Prabowo Subianto pada masa 100 hari kerjanya, tiba-tiba runtuh gegara kebijakan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia.
Sebab, kata Efriza, elpiji merupakan kebutuhan pokok masyarakat yang seharusnya dikelola dengan baik pemerintah.
Menurut Efriza, adanya larangan penjualan eceran di warung-warung oleh Bahlil membuat kepuasan masyarakat terhadap pemerintahan Presiden Prabowo potensi menurun drastis.
"Semakin miris situasi ini terjadi ketika kepuasan masyarakat tinggi kepada pemerintah sebesar 80,9% (berdasarkan survei)," kata Efriza, Kamis (6/2/2025).
Efriza mengatakan, larangan pengecer menjual elpiji 3 kg sangat dirasakan masyarakat. Dampaknya gas melon itu sulit dicari atau langka di warung-warung kelontong.
"Polemik dari Kelangkaan Gas LPG 3 KG menunjukkan upaya pembuatan kebijakan oleh pemerintah yang tidak becus, seolah pemerintah enggak mengerti cara membuat kebijakan," kata Pengamat Politik dari Citra Institute ini.
Menurut Efriza, permasalahan ini semakin miris karena adanya ketidakselarasan dalam proses pembuatan kebijakan dengan mencuatnya kabar kebijakan LPG yang ingin disetop dari pengecer bukan inisiatif dari Presiden.
Efriza mengatakan, Bahlil tampaknya tidak melakukan koordinasi dengan Presiden Prabowo sebelum membuat dan menerapkan satu kebijakan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.
"Bahlil Lahadalia sebagai Menteri ESDM, dia bertanggung jawab atas policy cycle yang karut-marut yang malah merugikan masyarakat, ditambah lagi fakta miris Komentar Bahlil yang malah menyalahkan masyarakat," kata Efriza. []
© Copyright 2025, All Rights Reserved