Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, Indonesia mengalami deflasi dalam 5 bulan beruntun sejak Mei 2024.
BPS mencatat deflasi sebesar 0,12% secara bulanan pada September 2024. Ini melanjutkan tren deflasi yang telah terjadi selama 5 bulan berturut-turut.
Plt Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, mengatakan, deflasi September 2024 menjadi yang terdalam dalam 5 tahun terakhir kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Secara historis, deflasi September 2024 merupakan deflasi terdalam dibandingkan bulan yang sama dalam lima tahun terakhir, dengan tingkat deflasi sebesar 0,12% (month to month/mtm)," jelas Amalia dalam Konferensi Pers di Kantor BPS, Jakarta Pusat, dikutip Kamis (3/10/2024).
Amalia menjelaskan, kondisi ini terjadi disebabkan oleh komoditas pangan, khususnya hortikultura yang mengalami kelebihan pasokan atau over supply.
"Penurunan harga pangan seperti produk tanaman pangan hortikultura yang memberikan andil ya, karena supply. Nah ini tentunya harga bisa turun karena biaya produksi turun, karena biaya produksi turun, tentunya ini akan dicerminkan pada harga di tingkat konsumen ikut turun," kata Amalia.
Amalia menyebut, kelompok pengeluaran penyumbang deflasi bulanan terbesar adalah makanan, minuman, dan tembakau dengan deflasi sebesar 0,59%, dan memberikan andil deflasi sebesar 0,17%.
"Komoditas yang dominan memberikan andil deflasi adalah cabe merah, cabe rawit, telur ayam ras, daging ayam ras dan tomat," kata Amalia.
Amalia menyebutkan, sebanyak 24 dari 38 provinsi Indonesia mengalami deflasi sedangkan 14 lainnya mengalami inflasi.
"Deflasi terdalam sebesar 0,92% terjadi di Papua Barat. Sementara itu inflasi tertinggi terjadi di Maluku Utara sebesar 0,56%," ungkap Amalia.
Deflasi di Indonesia tahun ini pertama kali terjadi pada Mei 2024 lalu sebesar 0,03%. Lalu, semakin dalam di Juni 2024 menyentuh 0,08% dan tak lebih baik pada Juli 2024 yang menembus 0,18%.
“Pada September 2024 terjadi deflasi sebesar 0,12% secara bulanan atau terjadi penurunan indeks harga konsumen dari 106,06 pada Agustus 2024 menjadi 105,93 pada September 2024," kata Amalia. []
© Copyright 2024, All Rights Reserved