Mengikuti jejak Amerika Serikat (AS), Uni Eropa bakal mengenakan tarif bea masuk tambahan sebesar 38,1% untuk mobil listrik asal China.
Kebijakan Uni Eropa ini rencananya akan berlaku mulai bulan Juli 2024. Efeknya ekspansi mobil listrik asal China ke daratan Eropa tampaknya akan menghadapi tantangan berat.
Kebijakan terbaru ini dikeluarkan Komisi Uni Eropa menyusul langkah Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menaikkan tarif bea masuk hingga 4 kali lipat untuk kendaraan listrik asal Negeri Tirai Bambu. Dari sebelumnya 25%, kini naik berlipat ganda menjadi 100%.
Kebijakan penetapan tarif bea masuk tambahan oleh Uni Eropa ini bertujuan untuk menjaga industri otomotif khususnya kendaraan listrik Eropa agar tidak tergerus produk China.
Komisi Serikat Negara Eropa akan mengenakan bea masuk tambahan hingga 38,1% untuk mobil listrik buatan China.
"Langkah ini (pengenaan bea masuk tambahan) dilakukan ketika produsen mobil Eropa sedang kesulitan karena masuknya mobil listrik berbiaya rendah dari China," demikian dilaporkan Reuters, Rabu (12/6).
Menanggapi rencana tersebut, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) China, Lin Jian, mengatakan, pengenaan tarif bea tambahan ini dapat merusak kerja sama ekonomi dan perdagangan antara China dengan Uni Eropa.
Kebijakan ini juga dapat mengganggu stabilitas produksi dan rantai pasokan mobil global.
"China mendesak UE untuk mendukung perdagangan bebas, dan Beijing dengan tegas akan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk menjaga hak dan kepentingan sahnya," kata Lin Jian.
Di sisi lain produsen mobil listrik asal China tampaknya tidak terlalu peduli dengan kebijakan tersebut. Sebab para pengusaha otomotif itu sudah memprediksi pengenaan bea masuk tambahan ini.
"Tarif tambahan UE pada dasarnya sesuai dengan ekspektasi kami, rata-rata sekitar 20%, yang tidak akan berdampak banyak pada sebagian besar perusahaan China," kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) Chinese Passenger Car Association (CPCA), Cui Dongshu.
Negara-negara Eropa mengekspor kendaraan listrik buatan China, termasuk Tesla, Geely, dan BYD. Mobil listrik dinilai masih memiliki potensi besar untuk dikembangkan di Eropa di masa depan.
Sebelumnya, Presiden AS Joe Biden, Selasa (14/5/2024), mengumumkan penerapan tarif bea masuk yang tinggi untuk produk-produk China pada Selasa (14/5/2024). Langkah Joe Biden tersebut diklaim sebagai langkah-langkah untuk melindungi pekerja dan bisnis AS. []
© Copyright 2024, All Rights Reserved