Menjelang pesta demokrasi Pemilihan Umum (Pemilu) legislatif dan presiden 2014, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mewaspadai adanya kecurangan dalam Pemilu 2014. Karena pihaknya sudah mencurigai ada banyak potensi kecurangan tersebut. Menurut Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP Puan Maharani, kecurangan tersebut bukan hanya menjadi tanggung jawab partai, namun juga rakyat Indonesia.
"Yang perlu kita cermati adalah bagaimana proses menuju pesta demokrasi 9 April mendatang. Kecurangan-kecurangan itu harus kita antisipasi bersama, bukan hanya partai politik tapi juga oleh seluruh rakyat Indonesia," kata anak Presiden RI ke-5, Megawati Soekarno Putri ini kepada politikindonesia.com di Jakarta, Senin (10/03).
Dalam kesempatan itu, Puan mengimbau kepada semua elemen bangsa dan partai politik agar mewaspadai kemungkinan adanya kecurangan dalam Pemilu 2014 nanti. Karena untuk mensukseskan event 5 tahunan itu, bisa dilakukan dengan cara mengawal seluruh tahapan Pemilu, mulai dari Pemilu legislatif hingga Pemilu presiden.
"Kami menghendaki tercipta proses Pemilu yang adil sesuai prinsip-prinsip demokrasi. Oleh sebab itu, kami menyeruhkan elemen partai untuk mewaspadai kemungkinan kecurangan proses pemilu mulai legislatif dan pemilu presiden seperti yang diperintahkan Ibu Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri," ungkap Ketua Fraksi PDI-P DPR RI ini.
Kepada Elva Setyaningrum, Puan menjelaskan kecurangan seperti apa yang mudah dilakukan. Lalu, apa saja yang dilakukan untuk mengantisipasi kecurangan dalam Pemilu 2014 mendatang. Perempuan kelahiran, Jakarta, 6 September 1973 ini memaparkan, pola kecurangan yang dilakukan. Dalam kesempatan itu, dia membeberkan perintah Megawati untuk menyuksesan Pemilu. Dia juga mengungkapkan mengenai peluang politik uang pada Pemilu kali ini. Berikut petikan wawancaranya.
Menurut Anda, kecurangan seperti apa yang terindikasi mudah dilakukan?
Kecurangan yang terindikasi mudah dilakukan di antaranya kualitas kotak suara dari KPU. Karena dulu bahannya dari kaleng, tapi kenapa sekarang dari kardus. Padahal kardus mudah rusak, hancur, robek, remuk atau di silet. Selain itu, saya juga mencurigai adanya penggelembungan surat suara. Kemudian surat suara. Apakah sudah sesuai dengan DPT nya, apakah tidak ada tendensi penggelembungan. Selain itu, adanya permainan teknologi informasi mengenai data suara. Dan, apakah sudah dicek berapa lama tinta itu akan nempel di jari pemilih. Jangan-jangan cuma 5 menit dicuci pakai sabun hilang. Sehingga bisa memungkinkan seseorang melakukan pemungutan suaranya hingga 2 kali lebih di lokasi yang berbeda. Saya juga meminta KPU dan KPUD yang menjadi penanggung jawab hal tersebut untuk tidak melakukan kecurangan, dengan menukar tinta dengan kualitas yang jelek.
Tindakan apa yang dilakukan untuk mengantisipasi kecurangan tersebut?
Kami mengajak masyarakat mewaspadai operasi siluman di Pemilu. Karena operasi siluman ini ditengarai menekan sejumlah petinggi Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) di seluruh Indonesia. Bukan hanya itu, kami juga meminta masyarakat untuk memantau penggunaan teknologi informasi, kertas suara dan lokasi tabulasi suara nasional yang diduga tidak netral dan tidak teraudit sejak 2009 lalu. Ini ditengarai senjata pamungkas dalam tahapan kecurangan Pemilu. Sebab, apa yang dikhawatirkan Bu Mega dalam sebuah dialog di stasiun tv beberapa waktu yang lalu semestinya menjadi sistem peringatan dini kepada rakyat dan parpol serta KPU. Alasan-alasan rasional Bu Mega bisa jadi kenyataan. Selain itu, kami akan melibatkan akademisi yang ahli dalam bidang Pemilu 2014. Misalnya, ahli intelijen sebagai upaya tindaklanjut dari kecurangan yang terjadi pada Pemilu. Karena banyak pola kecurangan yang bisa dilakukan dalam Pemilu. Sebenarnya, pola kecurangam Pemilu tidak hanya di Indonesia, tetapi juga pemilu di seluruh dunia. Jadi saya bisa mengetahui bagaimana polanya agar nanti bisa diantisipasi bila ada kecurangan.
Menurut Anda pola kecurangan Pemilu apa saja yang bisa dilakukan?
Sedikitnya ada 4 pihak yang patut dicurigai melakukan kecurangan sebelum dan selama Pemilu. Pertama, kecurangan yang dilakukan oleh penyelenggara Pemilu, dalam hal ini adalah Komisi Pemilihan Umum (KPU). Kedua, unsur birokrasi di pemerintahan. Ketiga dari unsur Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan keempat dari unsur Polri.
Sebenarnya apa perintah Bu Mega untuk menyukseskan Pemilu?
Ibu memberikan arahan kepada kami bahwa Pemilu yang berlangsung pada bulan April dan September 2014 mendatang adalah momentum untuk menuju Indonesia hebat. Makanya Ibu memerintahkan kami memperkuat konsolidasi partai untuk memenangkan Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden 2014 dengan mengandalkan semangat gotong-royong antar struktur partai, kepala daerah, calon legislatif dan seluruh PDIP untuk pemenangan Pemilu 2014. Selain itu, memperkuat disiplin partai dengan menyerahkan kewenangan untuk memilih Calon Presiden (Capres) 2014 di tangan Ketua Umum partai. Ibu juga meminta kami untuk mewaspadai kemungkinan kecurangan proses Pemilu 2014 dengan cara melakukan pengawalan seluruh tahapan Pemilu. Supaya tercipta proses pemilu yang adil sesuai prinsip-prinsip demokrasi. Terakhir, Ibu memerintahkan kadernya membuka dialog dan komunikasi dengan seluruh elemen bangsa.
Bagaimana dengan peluang politik uang pada Pemilu ini?
Politik uang menjadi hal yang tak terhindarkan karena sistem pemilihan secara langsung membuat ongkos politik semakin mahal. Jadi, setiap calon legislatif berkeinginan mengembalikan modal yang telah dikeluarkannya. Hal ini membuat politik uang dan kecurangan pemilu menjadi hal yang sangat mungkin. Karena sistem Pemilu yang ada saat ini menyebabkan rakyat maupun anggota dewan sama-sama sebagai sapi perahan. Rakyat diperah suaranya untuk memilih calonnya , tapi punya duit besar. Sementara itu, anggota dewan diperah parpol maupun konstituennya untuk terus-menerus menjadi mesin ATM jika ingin langgeng di kursi dewan. Kita benar-benar tak menginginkan hal tersebut terjadi.
© Copyright 2024, All Rights Reserved