Massa aksi unjuk rasa di depan Kantor Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) sempat mengalami bersitegang dengan aparat.
Sekitar pukul 18.30 WIB terjadi cekcok antara massa aksi dengan aparat polisi yang berjaga.
Penyebabnya seorang ibu-ibu merangsek masuk meloncati pagar pembatas beton yang dilengkapi jeruji besi tajam. "Di luar bu, jangan di sini," jelas seorang polisi.
Namun, ibu yang memegang bendera merah putih itu keberatan diminta untuk kembali ke barisan massa aksi. Dia tetap memaksa ingin masuk ke dalam Kantor KPU RI.
"Jangan ditarik-tarik, saya mau masuk," kata ibu setengah tua tersebut.
Tampak barisan massa aksi juga mulai memanas, karena terdapat sejumlah orang yang mulai melempar botol plastik ke arah pagar gedung Kantor KPU RI. "Kita aksi damai, tenang-tenang," kata seorang orator di atas mobil komando.
Mayoritas masaa aksi pun mengamini pernyataan dari sang orator, dan meneriakan yel-yel "hati-hati, hati-hati, hati-hati provokasi".
Polisi dengan menggunakan pengeras suara mobil pengurai massa (Raisa), mengimbau massa aksi agar bisa membubarkan diri secara tertib dan damai.
"Dimohon tenang, kami sudah melayani penyampaian aspirasi semuanya. Jadi mohon ikuti aturan, jangan melebihi jam 18:30 (WIB)," imbau seorang polisi.
Mendengar imbauan tersebut, akhirnya massa aksi yang berjumlah ratusan orang tersebut membubarkan diri dari depan Kantor KPU RI. []
© Copyright 2024, All Rights Reserved