Aksi pelecehan yang dilakukan oleh guru kepada muridnya masih terus terjadi. Kali ini, sebanyak 11 siswi SMKN 56 Jakarta mengaku jadi korban pelecehan seksual yang dilakukan oleh oknum guru di sekolah tersebut.
Para siswi sudah melaporkan kasus yang mereka alami, dan guru seni budaya yang menjadi pelaku sudah dikeluarkan oleh pihak sekolah.
"Ada 11 pelapor yang mengadu jadi korban pelecehan guru berinisial H (40), pelaku ini statusnya P3K dan sudah mengajar di sekolah ini selama lima tahun," kata Kepala Sekolah SMKN 56 Jakarta Ngadina di Jakarta, dikutip Selasa (8/10/2024).
Ngadina menjelaskan, awal kejadian ini terungkap setelah pada Rabu pekan lalu, ada guru yang melaporkan kejadian dugaan pelecehan seksual yang dialami siswa, dan pelakunya adalah guru seni budaya berinisial H.
Mendapat laporan tersebut, Ngadina langsung melakukan klarifikasi pada sejumlah siswi. Lalu ada 11 siswi yang mengaku menjadi korban aksi pelecehan tersebut.
Ia mengatakan sebagai kepala sekolah dengan kasubag dan empat wakil mencari masukan serta klarifikasi kepada pelaku. Hasilnya sesuai permintaan pelapor untuk guru itu tidak mengajar lagi di SMKN 56.
"Saya usulkan ke atasan kami dan mulai hari ini tersangka tidak lagi mengajar di SMKN 56 Jakarta," kata Ngadina dengan tegas.
Ngadina menjelaskan sesuai pelaporan dari siswa, guru itu melakukan pelecehan dengan memegang tangan, bahu serta memegang paha siswi, dan mengusap kepala siswi. Aksi itu terjadi di lantai dua sekolah, di ruang kelas seni budaya.
Ia mengatakan persoalan ini sudah dilaporkan ke Dinas Pendidikan DKI Jakarta melalui Suku Dinas Pendidikan untuk menindaklanjuti dari persoalan ini. Menurut pengakuan guru tersebut, sejauh ini mengaku hanya memegang tangan dan ada tuduhan yang tidak diakuinya.
Ia mencontohkan sesuai dengan pengakuan guru, aksi itu dilakukan tidak khusus, misalkan, saat memegang angklung, dia memposisikan tangan anak dan tangan terpegang.
"Tadi sudah saya katakan sesuai BAP sebagian ada yang diakui seperti memegang tangan," kata dia.
Selain itu untuk jumlah korban, sejauh ini tidak ada korban tambahan.
"Hanya yang melapor saat itu dan itu ada yang bukan korban tetapi sebagai saksi saja," kata dia. []
© Copyright 2024, All Rights Reserved