Seorang pangeran Arab Saudi ditahan di Bandara di Beirut, Lebanon. Pangeran tersebut ditangkap setelah petugas menemukan 2 ton narkoba jenis amfetamin, yang populer di kalangan pemberontak Suriah, di pesawat jet pribadinya. Narkoba yang ditemukan di Beirut itu dimasukkan ke dalam 40 koper.
Pangeran Abdel Mohsen Bin Walid Bin Abdulaziz dan empat orang lainnya ditahan setelah peristiwa penangkapan narkoba yang digambarkan sebagai yang terbesar yang pernah terjadi di Bandara Internasional Rafik Hariri Beirut
“Mereka dituduh sedang berusaha menyelundupkan sekitar 2 ton pil Captagon dan sejumlah kokain", kata sebuah sumber keamanan seperti dikutip media lokal Beirut laporan-laporan itu.
Captagon adalah nama merek untuk amphetamine phenethylline yang banyak digunakan. Walau jenis amfetamin ini di masa lalu diresepkan untuk mengobati anak-anak dan gangguan perilaku lainnya, sekarang banyak digunakan sebagai stimulan di Timur Tengah.
Selama ini, obat tersebut telah menjadi pilihan para milisi di garis depan di kedua sisi yang bertempur pada perang Suriah. Belum diketahui kemana pil yang diduga telah ditemukan di Beirut itu akan dijual, meskipun pesawat tersebut dikatakan akan kembali ke Arab Saudi.
Perdagangan narkoba telah menjadi salah satu efek samping tidak terduga dari perang Suriah. Peran negara itu sebagai pengekspor narkoba terus berkembang.
Sejumlah laporan menyebutkan, para pemasok Suriah untuk kedua pihak yang sedang berkonflik telah sukses membuat Captagon sehingga kini menjadi produk ekspor, yang diselundupkan melalui Lebanon ke pasar Timur Tengah yang lebih luas.
© Copyright 2024, All Rights Reserved