Warga Indonesia di Aljazair diminta waspada. Kerusuhan besar-besaran akibat harga makanan pokok terus melonjak, yang melanda negara itu, dikhawatirkan menimbulkan malapetaka. KBRI meminta mereka tetap waspada dan tidak berpergian ke Kota Alger.
Dalam rilis yang diterima wartawan, Senin (10/01), pihak KBRI Alger menyebutkan, terus menjalin kontak dengan WNI di negara itu. Berdasarkan catatan Konsuler KBRI Alger keseluruhan WNI di Aljazair berjumlah 1.087 orang per awal bulan Januari 2011.
Bagusnya, manajemen COJAAL, Mitsubishi dan Daewoo yang mempekerjakan para TKI, sejak Jumat (07/01) telah mengeluarkan kebijakan mengurangi jam kerja. Pihak perusahaan mengharuskan para TKI sudah berada di tempat tinggal, pukul 17.00. Biasanya, petang hari kerusuhan dimulai.
Dalam keterangan persnya, KBRI Alger juga mengatakan, hari ini telah menyampaikan Nota kepada Dirjen Keamanan Nasional Aljazair (Kepala Kepolisian Aljazair) melalui Dirjen Konsuler dan Hukum Kemlu Aljazair. Intinya, KBRI meminta polisi Aljazair memberikan perhatian terhadap keamanan para TKI di sana.
Selain itu, KBRI juga mengeluarkan data penyebaran WNI di Aljazair dan orang yang dapat dihubungi sewaktu-waktu untuk meminta informasi:
1. Di kota Tadjenanet, Mila (camp 2 WIKA-COJAAL), Rahman Sadikin (manajer PT WIKA), TKI berjumlah 275 orang.
2. Di kota Tadjenanet, Mila (camp 2 COJAAL), Susanti, TKI berjumlah 12 orang.
3. Di kota Constantine, Cite des Trois Martyrs Chaabt Rsas (camp 3, COJAAL), Eko Susilo (koordinator international), TKI tinggal 4 orang.
4. Di kota Skikda, Juhoud Yousef-El Harouch dan Ain Boudjiane (camp 5, COJAAL), menghubungi Abdurahman (koordinator tunnel section) TKI 381 orang dan Jonner Simanjuntak (koordinator Italian section) TKI berjumlah 120 orang.
5. Di kota Azzaba (camp 6, COJAAL), Benni Sumardi (koordinator paving works), TKI berjumlah 111 orang.
6. Di kota Arzew, Oran (Daewoo), Sutarman dan Waskari. TKI berjumlah 110 orang.
7. Di kota Arzew, Oran (Mitsubishi), Sunarto. TKI, 4 orang.
© Copyright 2024, All Rights Reserved