Langkah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mengungkap tuntas kasus suap pembangunan Wisma Atlet Sea Games, didukung Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum. Termasuk, menyelidiki kemungkinan keterlibatan pihak lain, meski itu kader dari Partai Demokrat sekalipun.
Langkah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mengungkap tuntas kasus suap pembangunan Wisma Atlet Sea Games, didukung Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum. Termasuk, menyelidiki kemungkinan keterlibatan pihak lain, meski itu kader dari Partai Demokrat sekalipun.
Berbicara dihadapan anggota DPRD dari Demokrat se-Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu (07/05), Anas menegaskan, dirinya mendukung penuh langkah KPK untuk mengusut kasus suap di Kementerian Pemuda dan Olahraga tersebut.
Hanya saja, Anas mengingatkan, dalam mengusut kasus suap Wisma Atlet tersebut, penegak hukum harus memakai logika hukum, bukan logika politik. Anas juga meminta agar KPK tidak melihat sisi personal orang-orang yang terlibat dalam kasus suap tersebut. “Hukum harus memandang kasus secara impersonal dan bekerja dengan keadilan."
Anas menyerahkan sepenuhnya kepada KPK terkait ada atau tidaknya kaitan kasus itu dengan Bendahara Umum Partai Demokrat, M Nazaruddin. Demokrat menyerahkannya kepada proses hukum. Jikapun kelak terbukti terlibat dalam korupsi, sambung Anas, ada Dewan Kehormatan Partai Demokrat yang akan memutuskan posisi Nazaruddin di kepengurusan partai.
Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Achmad Mubarok, juga menyatakan dukungan serupa atas langkah KPK membongkar kasus suap yang melibatkan Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga Wafid Muharam itu. “Tidak ada kompromi untuk itu. Selesaikan sampai tuntas," ujar dia.
Soal nama Nazaruddin yang turut disebut sejumlah pihak dalam kasus ini, Mubarok mengaku pernah mengklarifikasi langsung kepada Nazaruddin. Dikatakannya, Nazaruddin tak menjelaskan secara mendetail. "Jawabannya standar.”
© Copyright 2024, All Rights Reserved