Amerika Serikat (AS) memantau cermat perkembangan kasus kecelakaan helikopter yang menimpa Presiden Iran Ebrahim Raisi dan pejabat penting Iran lainnya.
Mengutip Politico, Rabu (22/5/2024), pergolakan politik internal Iran setelah kematian Raisi dan dampaknya pada dinamika regional tengah diamati Washington.
Kabar kematian Raisi pada akhir pekan membuat AS resah. Ada kekhawatiran bahwa Iran akan menuduh Israel dan AS sebagai pihak yang menyabotase helikopter Raisi hingga jatuh di dekat perbatasan.
Seorang pejabat senior AS mengatakan, kekhawatiran itu membuat Washington berspekulasi jauh tentang potensi meletusnya Perang Dunia ke-3.
"Untuk sementara waktu, bukanlah sebuah pertanyaan gila untuk bertanya, Apakah ini awal mula Perang Dunia ke-3?" kata pejabat tadi.
Sementara itu, Juru bicara Utama Departemen Luar Negeri, Matthew Miller, Senin (20/5/2024), menyampaikan belasungkawa atas kematian Raisi. Namun AS menolak ikut membantu proses penyelidikan karena alasan logistik.
"Pada akhirnya, sebagian besar karena alasan logistik, kami tidak dapat memberikan bantuan tersebut," kata Miller.
Pada hari yang sama, Menteri Pertahanan Lloyd Austin mengatakan, AS tidak terlibat dalam kecelakaan Raisi. Pernyataan itu ditujukan untuk menepis spekulasi bahwa AS bekerjasama dengan Israel membunuh pemimpin Iran.
"Amerika Serikat tidak ikut campur dalam kecelakaan itu," kata Austin.
Sumber lain dari AS memperkirakan bahwa Iran sepertinya akan fokus pada urusan internal dibandingkan melakukan kebijakan yang terlalu signifikan di kawasan.
"Iran akan terlalu terbebani dengan permasalahan yang ada sehingga tidak bisa melakukan perubahan besar terhadap kebijakan regionalnya," kata sumber tadi.
Sepeninggal Raisi, Wakil Presiden Mohammad Mokhber telah diangkat sebagai orang pertama Iran, menjabat sebagai pejabat pengganti presiden hingga pemilu baru dapat diadakan.
Sosok Mokhber dikenal low profile. Namun Mokhber cukup menarik perhatian pemerintahan Biden atas perannya dalam memasok drone dan rudal ke Rusia untuk digunakan dalam perang di Ukraina.
Pada Oktober 2022, Mokhber adalah salah satu delegasi pejabat senior Iran yang melakukan perjalanan ke Moskow untuk menyelesaikan penjualan drone dan rudal balistik Iran ke Moskow. []
© Copyright 2024, All Rights Reserved