Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto akan segera memasuki masa 100 hari. Prabowo disarankan untuk melakukan pembenahan besar dalam kabinetnya.
Menurut Direktur Eksekutif Lingkar Madani (LIMA) Indonesia Ray Rangkuti, untuk mencapai Indonesia Emas 2030, Prabowo perlu merampingkan kabinet dan melakukan reformasi di berbagai sektor, termasuk pemberantasan korupsi dan efisiensi birokrasi.
“Dalam hal efisiensi, dan peningkatan kinerja pembenahan pemerintahan, Prabowo perlu mencopot menteri,” ujarnya kepada wartawan, Sabtu (25/1/2025).
Ia menilai, untuk meningkatkan kinerja pemerintahan, Prabowo perlu mengevaluasi dan bahkan mencopot beberapa menteri yang dianggap tidak maksimal dalam menjalankan tugasnya.
Nama menteri yang disebut Ray Rangkuti layak dicopot adalah Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia dan Menteri Koperasi, Budi Arie Setiadi.
Pasalnya, Budi Arie yang sebelumnya menjabat Menkominfo diseret-seret dalam pusaran kasus judi online di Kominfo, sekarang Komdigi.
Ray juga menilai reformasi institusi kepolisian harus menjadi prioritas utama bagi Presiden Prabowo. Ia menyarankan agar Prabowo mempertimbangkan untuk mengganti Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, yang menurutnya tidak mampu mengubah wajah kepolisian yang buruk di mata masyarakat.
“Isu partai coklat alias parcok menguat. Cepat dan tanggap dalam membungkam aktivis kritis tapi lemah dalam hal memberantas korupsi,” ujarnya.
Menurutnya, Prabowo perlu memilih Kapolri yang benar-benar sejalan dengan visi dan misinya untuk mendorong reformasi yang lebih mendalam di kepolisian.
“Listyo adalah kapolri yang ditunjuk oleh Jokowi. Prabowo butuh kapolri yang sepenuhnya merupakan pilihan beliau. Tanpa itu, akan sangat sulit mendorong reformasi institusi polisi,” pungkasnya. []
© Copyright 2025, All Rights Reserved