Rekor pencapaian frekuensi tertinggi sepanjang masa pada penutupan perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) terjadi kemarin, Rabu (13/07) dengan pencapaian 377.132 kali transaksi. Dengan pencapaian itu BEI dipredikisi akan menjadi bursa terbesar di Asia Tenggara pada 2020 mendatang.
Direktur Utama BEI, Tito Sulistio, mengatakan jumlah tersebut melebihi pencapaian tertinggi pada 373.249 kali transaksi, yang dibukukan pada 10 Juli 2014 silam. Ada pun PT BEI pertama kali dibuk apada 13 Juli 1992 lalu.
“Pencapaian rekor ini menunjukkan bahwa BEI memiliki likuiditas yang terbaik di tahun ini dibandingkan dengan bursa-bursa lain di kawasan Asia Tenggara,” kataTito kepada pers, Kamis (14/07).
Berdasarkan data World Federation Exchange di 2015, bursa Thailand membukukan rata-rata frekuensi harian sebesar 368.000 kali, bursa Malaysia 153.000 kali, dan bursa Filipina 53.000 kali transaksi.
"Dengan pencapaian ini, kami akan terus berupaya untuk menjadi bursa terbesar di Asia Tenggara pada 2020 mendatang," kata Tito.
Di samping itu, BEI juga mencatat total pembelian bersih oleh investor asing di pasar saham domestik telah mencapai Rp17,96 triliun, sejak awal tahun hingga hari ini. "Optimisme investor asing telah pulih setelah mencatat penjualan bersih sebesar Rp22,59 triliun di sepanjang tahun lalu," jelas Tito.
Selain itu, nilai transaksi perdagangan Rabu sebesar Rp7,68 triliun, juga melampaui rata-rata nilai transaksi harian sekitar Rp5,84 triliun.
© Copyright 2024, All Rights Reserved