Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati, mengatakan, PT Pertamina (Persero) menerapkan strategi pertumbuhan ganda untuk mempertahankan kebutuhan energi nasional.
"Pertamina memperkuat dan memperluas pengelolaan bisnis minyak dan gas eksisting dan pada saat bersamaan mengembangkan bisnis berkarbon rendah sebagai penggerak pertumbuhan di masa depan," kata Nicke Widyawati dalam forum internasional di sektor energi CERAWeek di Houston, Amerika Serikat (AS), dikutip Minggu (24/3/2024).
Di hadapan para CEO perusahaan energi, keuangan, teknologi dunia, perwakilan pemerintah dan pemangku kepentingan di sektor energi, Nicke, mengatakan, sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Pertamina memiliki mandat untuk menyediakan energi.
Menurut Nicke, Pertamina harus menerapkan strategi pertumbuhan ganda yakni pertama, berupaya mempertahankan kebutuhan energi saat ini melalui bisnis warisan negara dalam bidang minyak dan gas. Namun, tetap melakukan dekarbonisasi pada semua operasi internal, mulai dari hulu hingga hilir.
Yang kedua, kata Nicke, Pertamina juga akan fokus pada pengembangan bisnis berkarbon rendah, termasuk Carbon Offset, Carbon Capture Storage /Carbon Capture Utilization and Storage (CCS/CCUS), dan solusi berbasis alam (Natural Based Solution).
“Saat ini, sangat penting untuk menjaga keseimbangan antara kedua strategi tersebut. Hingga tahun 2032, kami akan mengalokasikan sebagian besar anggaran kami pada sektor hulu untuk meningkatkan produksi minyak dan gas," kata Nicke.
Mengapa demikian? kata Nicke, karena Indonesia harus mencapai kemandirian energi nasional untuk mengurangi ketergantungan pada impor minyak mentah, produk bahan bakar, dan LPG.
"Selain itu, kami juga telah melakukan konversi dari kilang minyak menjadi Bio Refinery, dan mengintegrasikannya dengan pabrik Petrokimia,” pungkas Nicke. []
© Copyright 2024, All Rights Reserved