Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku tengah menyusun buku yang berisikan pengalamannya selama menjabat sebagai presiden. Buku itu akan menutur beragam true story yang dialaminya selama memimpin Indonesia 2 periode berturut-turut. Termasuk cerita tentang calon menteri yang marah dan membencinya karena tidak jadi dipilih sebagai menteri.
Hal itu dikemukakan SBY saat bersilaturahim dengan Pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Rabu (23/10). Presiden SBY berada di Kalsel dalam rangka peresmian dan groundbreaking (peletakan batu pertama) 18 proyek Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), dan menghadiri silaturahim PWI sekaligus memperkenalkan pengurus periode 2013-2018.
SBY mengatakan, dalam buku yang akan diterbitkan tersebut, ada sebuah cerita tentang dampak pemberitaan yang membuatnya dibenci oleh orang. Ia dibenci oleh sejumlah calon menteri yang digadang-gadangkan media, yang ternyata tidak dipilihnya saat kabinet dibentuk.
Sebelum SBY mengumumkan anggota kabinet, di media massa, baik koran, majalah, televisi dan radio ramai mengumumkan kandidat menteri yang dijagokan versi mereka, pengamat atau lainnya.
"Apa yang terjadi, mereka yang tidak saya angkat marahnya sampai sekarang, ini saksi, dalam buku yang akan saya munculkan sebentar lagi, masuk masalah ini betapa saya dimarahi, dibenci, dimusuhi oleh mereka-mereka yang sudah beredar namanya dalam media massa," ujar SBY.
SBY menambahkan, dan tragisnya, saat calon menteri tersebut diwawancarai, bagaimana bila bapak terpilih, pernyataan yang disampaikan, "Saya bersyukur, saya siap mengemban tugas."
"Ini 'true story', begitu namanya tidak ada, sms-nya kasar sekali. SBY, anda jangan mempermalukan saya, tidak baik seperti itu, marahnya habis-habisan, berbulan-bulan marah, sekarang sudah lumayan, karena sudah diwawancarai," ujar Presiden disambut derai tawa pengurus PWI.
© Copyright 2024, All Rights Reserved