Menteri Koperasi, Budi Arie Setiadi menyeret sejumlah tokoh dari PDI Perjuangan (PDIP) dalam pusaran kasus judi online. Nama Budi ikut terseret karena ditangkapnya 11 pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi, dulu Kominfo) dalam kasus judi online.
Budi mengatakan, ada oknum yang memperkenalkan tersangka KA ke Kominfo, aktif bergabung dalam tim pemenangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Pilpres 2024 lalu.
Mulanya, Budi Arie menjelaskan duduk perkara pemberantasan judi online Komdigi. Ia menegaskan dirinya sama sekali tidak terlibat.
"Untuk mengatasi kekurangan SDM dilakukanlah rekrutmen petugas-petugas di bawah Direktur Pengendalian. Mereka diambil dari non pegawai Kominfo. Puluhan calon diseleksi oleh Direktorat Pengendalian. Tim awalnya hanya mampu melakukan takedown 10.000 situs per hari. Jelas jauh dari memadai untuk memenuhi target pemberantasan judi online," ujarnya, melalui keterangan tertulis, dikutip (11/11/2024).
Ia melanjutkan, dalam masa rekrutmen ini, beberapa pihak banyak yang mengajukan diri, salah satunya oknum pegawai T. Oknum ini menawarkan orang yang disebutnya sebagai hacker-hacker muda NKRI.
Muncullah AK melalui T sebagai salah satu tenaga muda anti judol. AK memperlihatkan kemampuan sistem dan mesinnya yang bisa melakukan take down pada 50.000 sampai 100.000 situs per hari. Itulah alasan Budi Arie tertarik.
"Tentu (saya) menerima usulan dari berbagai pihak yang pro pemberantasan judol. Saudara AK bukan tidak diterima di Kominfo tapi karena dia lulusan SMK sehingga menjadi sulit untuk menetapkan penggajiannya," katanya.
Budi menekankan bahwa seluruh proses rekrutmen berikut administrasi ditangani Direktorat Pengendalian. Kendati tak punya ijazah, skill mumpuni yang ditunjukkan di awal membuatnya memutuskan menerima AK. []
© Copyright 2024, All Rights Reserved