Perum Bulog memperbolehkan pedagang eceran untuk membeli beras SPHP Bulog lebih dari 2 ton per transaksi. Langkah ini dilakukan dalam upaya menanggulangi kelangkaan beras di masyarakat.
Keputusan Bulog tersebut mulai berlaku sejak Selasa (13/2/2024), dengan batas waktu fleksibilitas pembelian hingga Maret 2024.
"Kebijakan sebelumnya membatasi satu toko untuk membeli maksimal 2 ton beras per transaksi setiap minggu," kata Direktur Utama (Dirut) Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi, dalam media briefing, Kamis (15/2/2024).
Namun, sebagai langkah responsif terhadap kelangkaan, Perum Bulog kini memutuskan untuk memperlonggar batasan tersebut.
"Ke depan untuk SPHP kami sangat memfleksibelkan bagi yang ingin SPHP. Kami memutuskan sampai dengan Maret 2 ton nggak kami batasi, boleh ambil berapa saja, terutama untuk yang warung," kata Bayu.
Dia mengatakan, kebijakan ini dirancang untuk menghindari spekulasi dan juga menyesuaikan dengan modal para pedagang eceran.
Meskipun Bulog mengizinkan pembelian dalam jumlah yang lebih besar, namun stok beras di gudang Bulog saat ini mencapai 1,18 juta ton.
Jumlah stok ini dianggap cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga April termasuk program bantuan sosial pemerintah.
"Stok Bulog itu 1,18 juta ton, jadi cukup. Jadi kalau misal tadi SPHP mau didobelkan cukup, tambah bantuan pangan sampai dengan Maret-April cukup," pungkas dia. []
© Copyright 2024, All Rights Reserved