Michel Temer resmi menggantikan Dilma Rousseff sebagai Presiden Brasil, setelah Rousseff dimakzulkan oleh Senat pada Rabu kemarin melalui pemungutan suara yang mayoritas mendukung pemakzulan.
Situs Reuters, Kamis (01/09), melaporkan, Temer akan menjabat sebagai presiden Brasil sampai 1 Januari 2019. Rousseff telah diberhentikan sementara oleh Senat pada Mei lalu, setelah diduga melakukan manipulasi anggaran negara. Posisinya waktu itu digantikan sementara oleh wakilnya, Michel Temer.
Rousseff mengatakan, Senat melakukan ketidakadilan terhadap seorang perempuan yang tidak bersalah. Rousseff menuduh para senator yang memberikan suara untuk memakzulkannya merupakan bagian dari sebuah kudeta politik.
Sementara itu, penggulingan Rousseff ini mendapat kritikan dari negara-negara tetangga. Kementerian Luar Negeri Brasil langsung memanggil dan mengingatkan para duta besar dari Venezuela, Ekuador dan Bolivia atas respons mereka terhadap kebijakan politik negeri itu.
Venezuela membekukan hubungan bilateralnya dengan Brasil dan mengutuk sebagai "kudeta" untuk memuluskan jalan Temer sebagai Presiden. Hal serupa juga dilakukan Ekuador dan Bolivia.
Sementara, seusai dilantik, Temer menjanjikan untuk meningkatkan ekonomi Brasil, yang mengalami resesi yang paling buruk dalam seperempat abad terakhir. Temer berencana untuk memotong program sosial populer yang diperkenalkan oleh Partai Buruh.
Ekonomi Brasil menurun menyusul kemerosotan harga komoditi andalan Brasil seperti minyak, bijih besi dan kedelai. Pada 2015, ekonomi negara ini menyusut sampai 3,8 persen, terburuk sejak 1981. Inflasi mencapai 10,7 persen dengan jumlah pengangguran meningkat sampai 9 persen.
© Copyright 2024, All Rights Reserved