Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta menemukan sebanyak 376 makam fiktif. Jumlah itu sudah termasuk hasil inspeksi mendadak ke TPU Tegal Alur, Jumat pagi tadi (29/07).
"Temuan tadi ada 167 makam fiktif. Tegal Alur paling banyak," kata Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Djafar Muchlisin, Jumat (29/07).
Djafar menyebutkan, dari 376 makam palsu itu, tidak semua berasal dari temuan pihaknya. Sebab, ada juga orang yang menyadari kesalahannya dan langsung menyerahkan izin penggunaan lahan makam tersebut.
"Langsung kami eksekusi (bongkar makam). Mereka sadar itu hak bagi orang yang meninggal," Djafar.
Penyisiran makam fiktif, Djafar menyebutkan, akan terus dilakukan sampai pertengahan September 2016. Djafar akan mengecek kondisi fisik makam sembari mendata kepemilikannya agar nantinya bisa menerapkan pemesanan makam dengan sistem online.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan, sejak dulu dia mencurigai adanya makam palsu di tempat pemakaman umum di Jakarta. "Orang lama nutupin terus, ini kan sudah lama kayak begitu-begitu," kata Ahok di Balaikota DKI.
Ahok curiga ketika setiap kali datang ke kuburan dan memperhatikan makam-makam yang tidak terawat karena dipenuhi rumput liar, bahkan dibuat seperti menjadi tempat sampah.
Ahok mengaku telah meminta pejabat Dinas Pertamanan dan Pemakaman menelusuri adanya makam fiktif sejak tahun lalu. Namun permintaan itu baru direalisasi setelah ia menunjuk Djafar Muchlisin sebagai kepala dinas yang baru.
"Enggak dikerjain sama mereka. Kami sudah pindahin orang dari luar (dinas) makam, (baru) kerja," kata Ahok.
© Copyright 2024, All Rights Reserved