Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menyambut baik tawaran pemerintah, sehingga mengusulkan kadernya M Prakoso untuk dijadikan Duta Besar Republik Indonesia.
"Munculnya nama kader PDIP M Prakosa sebagai calon Duta Besar untuk Italia bermula karena tawaran dari pemerintah kepada PDIP," ujar Trimedya Panjaitan, anggota DPR RI dari PDIP kepada wartawan di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (23/08).
Kata Trimedya, PDIP tidak pernah meminta. "Kami ditawari."
Menurut Trimedya, tawaran untuk mengisi posisi Duta Besar disambut positif oleh PDIP yang kemudian mengajukan nama Prakosa, karena dinilai sebagai kader terbaik yang paling tepat untuk mengisi posisi tersebut.
Posisi Dubes berbeda dengan berada di pemerintahan. Kalau di pemerintahan langsung pembantu Presiden. Sedangkan, Dubes menjaga kedaulatan Indonesia dari negara lain. "Memang ada komunikasi dari kami, kemudian mengusulkan Pak Prakosa," ungkapnya.
Ketika nama M Prakoso diajukan, ujar Trimedya, tidak disebutkan akan ditempatkan di mana. Sebab, PDIP hanya diminta mengusulkan satu nama. "Kami tidak tahu mau ditempatkan di mana, ternyata di Italia."
Mengapa M Prakoso menolak? “Mungkin awalnya oke, tetapi setelah runding-runding dengan keluarga lalu tidak jadi. Kami menghormati pilihannya,” ujar Trimedya.
Hal serupa juga diungkapkan Puan Maharani, Ketua DPP PDIP Puan Maharani: "Itu keputusan beliau."
Kata Puan, partai menghormati pilihan M Prakosa. Sebelum mengambil keputusan, Prakosa sudah mendiskusikan dengan partai.
"Bukannya menolak, melainkan ada keputusan dari keluarga yang menginginkan dia tetap di sini. Itu hak seseorang untuk memilih bertugas disana. Kami menghormatinya," jelas Puan Maharani di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (23/08).
© Copyright 2024, All Rights Reserved