Dolar AS Anjlok ke Titik Terendah dalam 3 Tahun

Dolar Amerika Serikat (AS) anjlok ke level terendah dalam tiga tahun terakhir ini.
Anjloknya dolar dipicu kekesalan Presiden AS Donald Trump dan komentar pedasnya terhadap Chairman Federal Reserve.
Sikap Trump ini membuat pasar khawatir terhadap independensi bank sentral AS sehingga berakibat Dolar AS terjerembab.
Sebelumnya Presiden AS Donald Trump meningkatkan kritiknya terhadap Chairman Fed, Jerome Powell, melalui media sosial (medsos).
Trump menyebut Jerome Powell sebagai "major loser" dan menuntut agar dia segera menurunkan suku bunga.
Indeks Dolar (Indeks DXY), ukuran greenback terhadap sekeranjang enam mata uang utama lainnya, merosot hingga 97,923 pada sesi Senin ( 21/4/2025) atau Selasa pagi WIB.
Dolar AS juga jatuh ke level terendah dalam satu dekade terhadap Franc Swiss, merosot lebih dari 1,5% menjadi 0,8063.
Dolar AS juga anjlok terhadap Euro. Euro memuncak di 1,1535 Dolar AS, level tertinggi sejak November 2021.
Dolar AS juga menyentuh level terendah dalam kurun 7 bulan terakhir terhadap Yen, dan terakhir mencapai level 140,66.
Data CFTC menunjukkan net-long position pada Yen Jepang mencapai rekor tertinggi untuk minggu yang berakhir pada 15 April.
Kemudian, Poundsterling melejit ke level tertinggi dan berakhir di level 1,34 Dolar AS. Dolar Australia juga mencapai posisi tertinggi empat bulan di 0,6430 Dolar AS.
Mata uang Yuan di pasar onshore melonjak ke level tertinggi dua minggu sebelum memangkas sebagian dari kenaikan tersebut. Yuan di pasar offshore terakhir berada di posisi 7,2931 per Dolar AS. []
© Copyright 2025, All Rights Reserved