Politisi dari Partai Gelora, Fahri Hamzah, mengatakan, transisi pemerintahan akan berjalan lancar tanpa hambatan karena rekonsiliasi dan konsolidasi telah terbangun dengan sangat baik.
Masa jabatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan berakhir pada 20 Oktober 2024. Selanjutnya kepemimpinan akan dilanjutkan presiden terpilih Prabowo Subianto.
Fahri Hamzah mendorong agar dilakukan evaluasi terhadap sistem presidensial yang dinilainya terjadi banyak pergeseran.
"Hari-hari ini memang kita memerlukan konsolidasi presidensial bahwa presiden terpilih adalah satu-satunya power di ranah eksekutif," kata Wakil Ketua Partai Gelora, Fahri Hamzah, dalam diskusi bertajuk "Melepas Jokowi, Menyambut Prabowo, Menyongsong Indonesia Maju" yang disiarkan lewat YouTube Partai Gelora, Rabu (25/9/2024).
Mantan Wakil Ketua DPR RI periode 2014-2019 itu menilai, pemerintahan pada periode sebelumnya, kekuasaan di eksekutif sering kali tidak solid. Misalnya terjadi persaingan antar kementerian.
"Pada masa-masa yang lalu di cabang eksekutif ini terlalu banyak power-power liar. Pengendali kekuasaan terlalu banyak di eksekutif bahkan berasal dari tubuh pemerintahan sendiri," kata Fahri.
Sehingga, kata Fahri, anggota kabinet itu tidak solid antara kementerian yang harusnya bersatu karena beririsan malah saling mengiris. Kondisi ini harus diakhiri.
Fahri mengatakan, masa transisi ini menjadi momentum penting bagi bangsa Indonesia untuk bersatu dan mendukung pemerintahan yang baru demi masa depan yang lebih baik. []
© Copyright 2024, All Rights Reserved