Gempa bumi dengan kekuatan 6,1 skala richter (SR) yang mengguncang wilayah Garut, dan terasa hingga Bandung dan Jakarta, Rabu (06/04) malam, terjadi ajibat aktivitas subduksi lempeng IndoAustralia dan lempeng Eurasia.
Demikian penjelasan yang disampaikan Kepala Bidang Informasi Dini Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Daryono kepada pers, Rabu malam.
"Gempa Samudera Hindia Selatan Jawa Barat dengan magnitudo 6,1 ini merupakan gempa menengah akibat aktivitas subduksi lempeng. Hiposenter gempa berada di bidang kontak antar lempeng IndoAustralia dan lempeng Eurasia."
Dijelaskan, gempa yang terjadi merupakan gempa kategori menengah yang membuat spektrum getarannya dirasakan cukup luas. "Mekanisme sumber gempa bumi ini sesar naik (thrust fault), karena kedalaman menengah maka tidak berpotensi tsunami," ujar dia,
Seperti dilaporkan, getaran gempa ini dirasakan di sejumlah daerah di jawa Barat. Bahkan, Jakarta, mereka yang berada di gedung-gedung tinggi, cukup merasakan goyangan yang terjadi.
"Gempa terasa cukup kuat selama 3-4 detik di Garut. Masyarakat berhamburan keluar rumah," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho.
Sutopo memabahkan, getaran gempa juga dirasakan cukup kuat oleh masyarakat yang ada diwilayah Kabupaten Cianjur, Tasikmalaya, Sukabumi, Ciamis dan Kota Bandung. "Daerah di selaran Garut menerima guncangan paling keras karena berdekatan dengan pusat gempa. Masyarakat sebagian keluar rumah," terang Sutopo.
Sutopo menambahkan, BPBD Garut telah menerjunkan petugas lapangan untuk memeriksa dampak akibat gempa tersebut. Sejauh ini belum ada laporan kerusakan ataupun korban jiwa akibat guncangan gempa ini.
© Copyright 2024, All Rights Reserved