Partai Golkar akan menggelar rapat untuk membahas pergantian Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto pekan depan.
“Secara informal kami sudah membahas mengenai rapat ini, tapi harinya belum ditetapkan,” kata Ketua DPP Partai Golkar Andi Sinulingga di Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (18/11).
Menurut Andi, kasus Setya Novanto membuat Ketua Partai Golkar itu sulit untuk membahas agenda partai hingga menimbulkan kekosongan kepemimpinan. “Segenap pengurus Golkar punya akal sehat bahwa jika ada kekosongan ya seharusnya diisi,” kata Andi.
Dalam rapat nanti akan dibahas saran dari tetua Partai seperti Jusuf Kalla dan Ginandjar Kartasasmita.
Andi mengatakan, Partai Golkar tidak boleh terus menjustifikasi bahwa tidak ada pengaruh figur pemimpin. Sebab figur pemimpin adalah hal yang penting, agar dapat mendorong kemajuan suatu partai politik.
Sebelumnya, Sekretaris Jendral Partai Golkar Idrus Marham menyatakan bahwa Partai Golkar akan mempertahankan posisi Setya Novanto sebagai ketua umum.
Menanggapi pernyataan Idrus tersebut, Andi mengatakan, pernyataan Idrus hanya merupakan pendapat pribadi saja. ”Yang dibilang Pak Idrus itu baru pernyataan pribadi, bukan keputusan partai,” ujar Andi.
Andi mengakui memang masih ada berbagai perbedaan pendapat di internal partai. Namun menurutnya, perbedaan kepentingan dan pendapat di dalam tubuh partai akan berujung pada konsensus bersama dalam rapat minggu depan.
Menurut Andi, selama ini walaupun kasus Setya Novanto membawa pengaruh psikologis, namun agenda serta sistem Partai Golkar tetap bisa berjalan di bawah kendali Sekjen dan Ketua Harian. “Kami merespon opini publik. Tapi pergantian Ketua Partai membutuhkan waktu,” pungkas Andi.
© Copyright 2024, All Rights Reserved