Menghadapi Malaysia, Indonesia harus bersikap tegas, tetapi jangan sampai mengganggu Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dalam menyelesaikan persoalan, tetap harus mengedepankan cara-cara terbaik dan saling menghargai.
Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Syarif Hasan mengatakan hal tersebut, usai berbuka puasa bersama, di Jakarta, semalam.
Syarif Hasan menjawab pertanyaan pers soal penangkapan terhadap tiga petugas Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) oleh Polisi Diraja Malaysia, di Pulau Bintan, Kepulauan Riau, 13 Agustus lalu.
"Sebagai negara bertetangga, wajar jika sesekali terjadi situasi kurang harmonis," kata Menteri Koperasi dan UKM Kabinet Indonesia Bersatu II itu.
Sebagai tetangga yang baik, Syarif menjelaskan situasi tidak harmonis itu, harus disikapi Indonesia dan Malaysia dengan cara-cara terbaik dan saling menghargai. Apalagi, kata dia, Indonesia sebagai salah satu anggota ASEAN harus bisa menunjukkan jiwa besar dan memberikan contoh yang baik untuk saling menghargai.
Jalan terbaik penyelesaian situasi tidak harmonis ini melalui jalur diplomasi yang saling menghargai. Kasus penangkapan tiga petugas KKP, menurut dia, terjadi di wilayah abu-abu, yakni wilayah perbatasan perairan yang sama-sama diklaim Indonesia maupun Malaysia.
Setelah kejadian tersebut, Pemerintah Indonesia dan Malaysia sepakat menyelesaikan wilayah perairan abu-abu tersebut. Kedua pihak akan membahas masalah itu melalui jalur diplomasi di Kota Kinabalu, Sarawak, Malaysia, 6 September mendatang.
Kasus penangkapan terhadap tiga petugas KKP terjadi di wilayah perairan Pulau Bintan, Provinsi Kepulauan Riau, pada 13 Agustus 2010. Tiga petugas KKP ditangkap polisi perairan Malaysia setelah sebelumnya menangkap 7 nelayan Malaysia yang menangkap ikan di wilayah perairan Indonesia.
© Copyright 2024, All Rights Reserved