Setiap tanggal 12 Oktober, warga Bali akan memperingati tragedy Bom Bali 1. Setiap tahun di tanggal yang sama ini, ratusan keluarga korban tak akan melupakan kasus terorisme besar yang pernah terjadi di negeri ini.
Tepat hari ini, 22 tahun lalu, sekitar pukul 23.05 WITA, bom meledak di kawasan wisata Kuta yang selalu dipenuhi oleh turis asing. Dua bom meledak dalam waktu bersamaan di Paddy’s Club dan Sari Club. Tak sampai 10 menit, ledakan kembali terjadi di Renon, dekat kantor Konsulat Amerika Serikat.
Daya ledak yang besar menyebabkan korban tewas mencapai 202 orang, dan mereka yang luka-luka berjumlah 209 orang.
Ledakan bom ini menjadi peristiwa terorisme paling mengerikan di Indonesia, sekaligus tragedi kemanusiaan paling menyakitkan di Bali. Pemerintah lalu membangun tugu peringatan yang memuat seluruh nama korban sebagai cara mengenang tragedi tersebut.
Monumen tersebut diberi nama Monumen Ground Zero atau Monumen Bom Bali yang berlokasi dimana ledakan terjadi di Kuta, Kabupaten Badung, Bali. Setiap tahun, keluarga korban mendatangi monument tersebut untuk berdoa bersama.
Direktur Perlindungan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Imam Margono mengatakan peringatan 22 tahun Bom Bali hari ini dimaknai sebagai momentum untuk saling berdaya dan melanjutkan hidup.
“Kegiatan bertujuan untuk memberikan dukungan dan motivasi sesama korban lainnya untuk bangkit berdaya dan melanjutkan kehidupan yang baik pasca-terjadinya peristiwa tersebut,” ujar Margono, dikutip Sabtu (12/10/2024).
Peringatan Bom Bali tahun ini mengambil tema "Light Up from Bali to The World", diisi dengan doa lintas agama dan dihadiri oleh masyarakat dari berbagai negara, merupakan salah satu contoh dalam mendukung peran korban sebagai agen perdamaian.
Dia menjelaskan, dalam rangka pemenuhan hak-hak korban, BNPT terus mendukung dan bersinergi dengan mitra BNPT, yakni Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), pemerintah daerah, dan lainnya. []
© Copyright 2024, All Rights Reserved