Memasuki usia ke-107 tahun pada Senin, (18/11), Muhammadiyah sebagai gerakan masyarakat madani diharapkan tetap menjadi penyeimbang, mitra strategis sekaligus mitra kritis pemerintah.
Harapan tersebut disampaikan mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin.
"Saya berharap organisasi ini tetap eksis dan menampilkan kiprahnya yang bermanfaat bagi umat manusia, tidak hanya bagi umat Islam, (tapi) sejalan dengan misi rahmatan lil alamin," ujar Din kepada pers, di Jakarta, Senin (18/11). Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini menuturkan, Muhammdiyah punya prinsip tentang amar maruf nahi munkar. Muhammadiyah jangan kehilangan elan vital sebagai mitra kritis pemerintah.
Sebagai ormas Islam yang lahir sebelum kemerdekaan Indonesia, Muhammadiyah diharapkan tidak terjerembab pada politik kekuasaan yang akan menumpulkan peranannya sebagai civil society.
Din mengatakan, ketika partai-partai politik tidak lagi menjadi agen perubahan, maka ormas harus tetap menjaga tugas tersebut.
“Di tengah suasana terakhir ini, kekuatan-kekuatan sosial politik kita secara umum banyak yang tiarap. Maka harapan kita kepada ormas, jangan kehilangan elan vital kemandiriannya," harapnya.
Din menegaskan, Muhammadiyah tidak boleh kehilangan daya kritis jika pemerintah sudah menyimpang dari UUD 1945 dan nilai-nilai Pancasila itu sendiri.
“Saya kira Muhammadiyah loyal dan kritis. Loyal pada negara Pancasila namun tidak kehilangan kritisnya," tandas dia.
© Copyright 2024, All Rights Reserved