Ketua Bidang Teritorial Penggalangan dan Kampanye Timses Prabowo-Hatta, Idrus Marham, menyindir pencitraan yang dilekatkan ke diri Joko Widodo (Jokowi) sebagai sosok yang bersih dan berprestasi.
Idrus mengatakan, selama ini Jokowi dikesankan bersih dan punya prestasi. Namun ternyata hasil kerjanya justru memperlihatkan sisi sebaliknya.
“Prestasinya di mana? Ini yang mau kami sampaikan berita sesuai fakta bukan yang diopinikan atau rekayasa," kata Idrus Marham di Jakarta, Rabu malam (25/06).
Sindiran Idrus ini mengacu pada hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang memberikan rapor merah terhadap Laporan Keuangan DKI Jakarta masa Gubernur Joko Widodo (Jokowi) dan Basuki Tjahja Purnama (Ahok).
"Hasil audit BPK, opini wajar tanpa pengecualian (WTP) turun jadi wajar dengan pengecualian (WDP). Karena ada beberapa laporan yang perlu diperbaiki dan beberapa laporan ada indikasi penyimpangan," kata Idrus.
Idrus juga mempertanyakan kehebatan Jokowi saat masih menjabat sebagai Gubernur DKI aktif. Terlebih saat video cawapres Jusuf Kalla (JK) yang sempat meragukan kemampuan Jokowi menjadi presiden saat dia baru menjabat sebagai Gubernur DKI beberapa bulan.
"JK membuat pernyataan 2-3 bulan setelah Jokowi jadi gubernur. Lalu setelah berkembang, JK kembali menegaskan ada prestasi yang dibuat Jokowi. Saya berusaha percaya. Tapi begitu ada audit yang baru keluar dari BPK apakah Jokowi benar-benar punya prestasi seperti yang disampaikan selama ini. Ini fakta," kata Idrus.
Sekjen Golkar tersebut juga menyindir kubu Jokowi-JK soal rencana penghapusan kolom agama di KTP. "Ada pikiran, KTP nanti agama mau dihilangkan. Demi HAM katanya komunis boleh ada di Indonesia. Makanya kita perlu mendukung Prabowo-Hatta. Tapi kalau pikiran ini benar bayangkan saja kolom di KTP dihilangkan agamanya," kata Idrus.
Namun sebetulnya Jokowi sudah menepis soal isu dia akan menghapus kolom agama di KTP. "Agama di KTP itu adalah identitas karakter kita. Itu ke- bhinneka tunggal ika-an kita. Yang paling penting bagaimana kita saling menghargai dan menghormati antar umat beragama. Saya kira jawaban saya perlu diulang lagi," kata Jokowi di sela kampanyenya di Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (25/06).
© Copyright 2024, All Rights Reserved