Sekretaris Kabinet Pramono Anung menanggapi soal kabar adanya ancaman serangan bom dari kelompok teroris ke Istana Negara menjelang perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-72 Republik Indonesia.
Menurut Pramono, untuk puncak HUT ke-72 di Istana Negara, sebenarnya tidak ada pengamanan khusus. "Enggak ada (pengamanan khusus), normal-normal saja," kata Pramono di Anung, di Istana Negara, Jakarta, Selasa (15/08).
Namun bagi Pramono, biasanya yang mengancam melakukan tindakan, apalagi itu disebarkan melalui media sosial, itu hanya gertak saja. Kalau ancaman itu dilayangkan terbuka seperti melalui media sosial maka itu hanya untuk menakut-nakuti.
Seperti pengakuan yang diungkapkan Iyang alias Abu Nakir Shaab, terduga teroris yang ditangkap Densus 88 di Kota Bandung Jawa Barat. Akhir Agustus 2017, rencananya dia akan membom Istana menggunakan bom kimia.
"Saya meyakini 17 Agustus kali ini akan berjalan normal, lancar apalagi laporan secara resmi berkala baik TNI, Polri, Kepala BIN diberikan," kata Pramono.
Sementara itu, Wakapolri Komjen Pol Syafruddin mengatakan, pengamanan 17 Agustus tetap dilakukan. Kepolisian tidak akan pernah berhenti untuk mengantisipasi.
Stabilitas keamananperlu dijaga dan menjadi perhatian dari aparat keamanan.
"Masalah stabilitas keamanan nasional apa saja, bukan hanya teror banyak hal yang menyangkut stabilitas keamanan dalam rangka 17 Agustus, memang stabilitas keamanan perlu kami stabilkan," pungkas Syafruddin.
© Copyright 2024, All Rights Reserved