Sejak Jumat (10/10) hingga Minggu (12/10), aktivitas penerbangan di Bandara Sultan Thaha Syaifuddin Jambi lumpuh total akibat kabut asap yang menyelimuti Kota Jambi dan sekitarnya.

“Kepekatan asap tidak memungkinkan untuk penerbangan. Kami juga belum dapat memastikan sampai kapan kondisi kembali normal," kata General Manager PT Angkasa Pura II Bandara Sultan Thaha Jambi, Dorma Manalu, Minggu (12/10).

Kabut asap yang berasal dari pembakaran hutan ini juga mengancam aktivitas sekolah. Bahkan Wali Kota Jambi SY Fasya menginstruksikan untuk meliburkan aktivitas belajar-mengajar, dari TK sampai SMA sejak Sabtu kemarin. Instruksi dikeluarkan menyusul indeks pencemaran udara Kota Jambi dan sekitarnya yang sudah mencapai angka 158 atau level tidak sehat dan berbahaya.

"Kami sudah meminta Kepala Dinas Pendidikan Kota Jambi untuk menginstruksikan itu sampai batas waktu belum dipastikan," kata Fasya.

Fasya juga meminta semua warganya mengurangi aktivitas di luar rumah. "Kalaupun mau ke luar rumah harus mengenakan masker."

Tak hanya di Jambi, Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, Sumatera Selatan, juga sempat menghentikan penerbangan pada Minggu (12/10). Keputusan ini diambil setelah jarak pandang atau visibility di landasan pacu sempat tersisa 100 meter saja.

Pelaksana Tugas General Manager PT Angkasa Pura II Palembang, Huzain Achmadi, mengatakan, jarak pandang terburuk terjadi pada pukul 08.00. Kejadian itu dinilainya yang terburuk selama musim kabut asap 2014 ini.

"Akibatnya, ada penerbangan domestik dan internasional yang tertunda dan dialihkan," kata Huzain.

Jarak pandang sepanjang Ahad pagi hingga siang ini berubah-ubah. Pada pukul 06.00, jarak pandang masih sekitar 300 meter, lalu menyusut hingga jadi 100 meter pada pukul 08.00.

"Dari data sementara Garuda, penerbangan tujuan Jakarta sempat dibatalkan," ungkap Huzain. Pesawat dengan nomor penerbangan GA 100 seharusnya berangkat pada pukul tujuh, namun urung terbang. Selain itu, penerbangan pesawat AirAsia menuju Kuala Lumpur dari Palembang terpaksa dialihkan ke Cengkareng, Jakarta.