Kurangnya sosialisasi dan kendala informasi dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menjadi penyebab utama terjadinya kerusuhan didepan warga di depan makam Habib Hasan bin Muhammad Al-Haddad alias Mbah Priok beberapa waktu lalu.
Demikian kesimpulan hasil investigasi Palang Merah Indonesia yang disampaikan Ketua Umumnya, Jusuf Kalla di Kantor Pusat PMI, Jakarta, Jumat (14/05).
"Soal peristiwa (kerusuhan Koja) ini juga karena ada kesalahan sosialisasi dari Pihak Pemprov DKI dan terdapat tindakan yang tidak manusiawi yang mengakibatkan jatuhnya korban di kedua belah pihak," ujar Kalla.
Kalla menegaskan, PMI juga menginginkan agar kerusuhan Koja segera diselidiki pihak kepolisian agar di waktu mendatang orang tidak lagi bisa melakukan pembakaran atau penganiayaan secara beramai-ramai tetapi lolos dari jeratan hukum. "Kalau negara ini tidak punya hukum maka kemanusiaannya akan hilang," kata mantan Wakil Presiden tersebut.
Kalla memaparkan, PMI sangat peduli terhadap proses hukum karena hal itu juga menyangkut permasalahan kemanusiaan yang menimpa baik kepada korban yang meninggal dunia maupun yang luka-luka.
Dalam rekomendasi tersebut, Ketua Tim Investigasi Kemanusiaan PMI Ulla Nuchrawaty mengemukakan bahwa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta harus lebih meningkatkan fungsi koordinasi, komunikasi, dan informasi secara berjenjang dalam melaksanakan tugas terkait dengan kepentingan masyarakat.
PMI juga merekomendasikan agar Pemprov DKI Jakarta agar segera melakukan langkah-langkah yang tegas dan cepat dalam pemulihan dan menciptakan suasana yang tenang bagi masyarakat. "Agar dalam bekerja saling menghormati dan menjaga kehidupan kemanusiaan yang adil," kata Kalla.
Ahli Waris
Temuan hasil investigasi, juga mengungkap sejumlah kejanggalan. Salah satunya, penjelasan dari keluarga yang mengaku sebagai ahli waris makam tersebut.
Dari hasil investigasi di lapangan, tim menemukan informasi bahwa Mbah Prouk wafat pada tahun 1756. Sementara, pihak ahli waris mengaku keturunan dari Habib Zain bin Muhammad Al Hadad yang disebut-sebut sebagai saudara dari Mbah Priok, yang wafat pada Tahun 1947. Rentang waktunya, 168 tahun.
"Apakah yang punya eigendom ini meninggal tahun 1947, benar bersaudara dengan Habib Hasan yang meninggal ratusan tahun sebelumnya. Ini pokok penelitian kita,” ujar Kalla.
Dikatakannya, persoalan ini penting agar masyarakat mengetahui yang sebenarnya. “Jangan sampai ada pembohongan publik. Supaya tahu siapa yang dihormatinya. Ini perlu klarifikasi secepatnya dari keluarga supaya tidak ada yang bertanya lagi."
Kalla juga meragukan adanya klaim keturunan langsung dari Mbah Priok. Dikatakan Kalla, Habib Hasan adalah seorang bujangan. “Jadi tidak ada keturunan langsung. Kalau ada yang bilang, saya keturunan dari Habib Hasan Al Hadad, maka itu tidak benar," pungkas dia.
© Copyright 2024, All Rights Reserved