Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) terus melakukan penelitian dan pengembangan energi nuklir untuk keperluan damai. Kali ini, Batan menggandeng Pusat Energi Atom Perancis (CEA) Perancis untuk mempelajari tentang reaktor nuklir.
Nota kesepahaman kerjasama ini ditandatanggani kedua pihak di Pusat Penelitianl Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspitek), Tangerang Selatan, Senin (12/10).
Kepala Batan Djarot. S Wisnubroto mengatakan, Batan menyambut dengan terbuka kerja sama dengan Perancis sebagai negara yang kemampuan teknologi nuklirnya sangat maju dan mempunyai pengalaman yang panjang mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir ( PLTN).
“Indonesia siap bekerjasama dengan berbagai negara yang memperkuat infrastruktur pemanfaatan tenaga nuklir untuk keperluan damai. Keinginan kuat pemerintah Indonesia dalam pemenuhan energi termasuk untuk jangka panjang mengharuskan kita tetap mempertimbangkan nuklir sebagai bagian bauran energi," ujarnya kepada politikindonesia.com.
Dijelaskan, kerjasama ini bertujuan untuk memperkuat infrastruktur, sehingga bisa meningkatkan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) Batan ke depan, khususnya dalam mengembangkan reaktor nuklir.
"Kami akan mempelajari dan mendalami segala hal tentang reaktor nuklir dari Perancis, baik itu segi positif dan negatifnya. Nantinya, bisa menjadi rekomendasi bagi pemerintah daerah yang ingin membuka reaktor nuklir di wilayahnya," katanya.
Menurutnya, pembelajaran yang didapat dari Perancis akan menjadi salah opsi bagi daerah yang ingin membangun tenaga nuklir. Keputusan tentang hal-hal yang dinilai pantas atau tidak diterapkan di Indonesia akan dilakukan terlebih dahulu oleh Batan.
Saat ini Perancis memiliki berbagai tipe reaktor nuklir yang cukup maju. Selain itu, hampir 70 persen listrik di Perancis sudah menggunakan nuklir. “Kami berkeinginan untuk mempelajari teknologi itu. Sehingga kami berharap kerjasama ini bisa membangun komunikasi antara komunitas sains Indonesia dan Perancis, serta kalangan industri dalam upaya meningkatkan pendayagunaan teknologi nuklir di berbagai bidang di Indonesia," paparnya.
Sementara itu, Wakil Direktur Komisi Atom Perancis atau AFNI/CEA, Marc Ponchet mengatakan, pihaknya siap melakukan transfer teknologi kepada Indonesia. Selain Indonesia, Perancis juga menjalin kerja sama dengan 58 negara lain di dunia.
"Kami sangat mendukung kerjasama ini. Kami akan berbagi ilmu reaktor nuklir. Sehingga mereka juga bisa merasakan bagaimana manfaat positid teknologi nuklir yang selama ini dianggap sebagaian orang berbahaya," tandasnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved