Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Harry Azhar Azis, hari ini, Rabu (19/04), mengatakan, ada pekerjaan rumah yang relatif besar akan menanti siapa pun yang terpilih menjadi pemimpin ibu kota-Gubernur DKI Jakarta. Salah satunya, bagaimana menciptakan suatu manajemen pembangunan pemerintahan yang disiplin dan bertanggung jawab.
"Nanti ujung-ujungnya, adalah (pemimpin) yang mampu mendatangkan kesejahteraan rakyat," kata Harry Azhar Azis saat menggunakan hak suaranya di tempat pemungutan suara 01, Kelurahan Senayan, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (19/04).
Harry berharap, pemimpin DKI Jakarta untuk lima tahun ke depan dapat patuh terhadap peraturan perundang-undangan yang telah dirancang. Beberapa pekerjaan rumah yang masih menanti calon pemimpin DKI, adalah bagaimana memberantas angka kemiskinan, pengangguran, hingga Indeks Pembangunan Manusia di ibu kota yang saat ini masih relatif lebih tinggi dari IPM secara nasional.
"Kemiskinan, katakanlah di angka 100. Lima tahun mendatang, setelah dia menjabat, (misalnya) jadi 150. Bertambah. Di mata saya, gagal," kata Harry.
Harry pun membantah beberapa stigma yang menyebutkan bahwa Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta Putaran Kedua seperti api dalam sekam. Bahkan, menurutnya, pelaksanaan di putaran kedua jauh lebih kondusif dibandingkan pelaksanaan di putaran pertama.
"Saya kira ini agak tenang. Orang banyak yang mengatakan, seperti api dalam sekam. Tidak betul. Ini aman dan damai," kata Harry.
© Copyright 2024, All Rights Reserved