Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Mulyadi P Tamsir menyesalkan terjadinya kericuhan dalam aksi unjuk rasa ratusan kader HMI di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Jakarta, Senin (09/05) siang. Ia meminta kader HMI melakukan aksi secara damai, tidak anarkis demi menjaga marwah HMI.
“Saya sudah imbau melalui lisan dan broadcast (pesan berantai) supaya teman-teman melakukan aksi secara damai, tidak anarkis demi menjaga marwah dan tidak kontraproduktif dengan perjuangan HMI," ujar Mulyadi kepada pers, Senin (09/05).
Ia meminta agar para kader HMI tidak terprovokasi oleh upaya mengalihkan isu ini menjadi isu HMI versus KPK. “Kami minta teman-teman tidak terprovokasi agar tidak ada yang berusaha mengalihkan isu ini menjadi HMI versus KPK," ujar dia.
Mulyadi mengatakan, demo tersebut adalah bentuk kemarahan kader HMI atas fitnah dan tuduhan yang disampaikan oleh Wakil Ketua KPK Saut Situmorang. PB HMI dan Majelis Nasional KAHMI juga sudah melaporkan Saut ke Mabes Polri.
“Pertama yang harus dipahami publik adalah ini (demo) bentuk kemarahan kader HMI atas fitnah yang disampaikan oleh Bapak Saut. Kami menempuh jalur hukum bukan semata-mata keinginan kami, tapi ini luapan kemarahan kader dari daerah sampai pusat," ujar dia.
Mulyadi menambahkan, PB HMI akan melakukan investigasi internal untuk mencari pelaku anarkis dalam demo di gedung KPK.
Saat ini aksi demo massa HMI di gedung KPK masih terus berlangsung. Massa HMI yang berdemo di depan gedung KPK terus bertambah jumlahnya. Massa HMI terus memaksa masuk gedung KPK agar bisa bertemu Wakil Ketua KPK, Saut Situmorang.
Massa HMI mengenakan atribut khas HMI berwarna hijau dan hitam. Mereka juga mencorat-coret gedung, terutama di bagian logo KPK, menggunakan cat semprot warna oranye. Sementara itu, puluhan petugas kepolisian sudah bersiaga di depan gedung KPK untuk mencegah massa merangsek masuk.
© Copyright 2024, All Rights Reserved