Koalisi PKS dengan PAN dan Gerindra pada Pilkada 2018 dapat menjadi batu loncatan untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Hal itu bisa terjadi jika ketiga partai mampu menjalin komunikasi yang baik hingga 2019.
"Pilkada 2018 adalah stepping stone untuk pemilu 2019," kata Presiden PKS Sohibul Iman setelah pertemu dengan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan di Kantor DPP PKS Jalan TB Simatupang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Minggu (24/12).
Koalisi ketiga partai untuk Pemilu 2019 juga tergantung pada kontelasi politik yang akan terjadi setelahnya. Meski begitu, PKS tidak menutup kemungkinan bagi partai lain untuk menjalin komunikasi. "Namanya partai politik tidak boleh menutup diri," katanya.
PKS, Gerindra, dan PAN berkoalisi untuk Pilkada 2018 Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatera Utara, Kalimantan Timur, dan Maluku Utara. Namun belum ada keputusan untuk Jawa Timur.
"Setelah tahun baru kami akan punya kesimpulan untuk Jawa Timur," ujar Sohibul.
Nama-nama pasangan calon gubernur dan wakil gubernur di beberapa daerah koalisi akan diumumkan setelah rapat di masing-masing partai. DPP PKS akan rapat Rabu besok lusa, 27 Desember 2017.
Sohibul mengatakan, koalisi yang dibangun berdasar dari kekuatan ketiga partai yang dianggap bisa meraih kemenangan di daerah-daerah itu. Koalisi dibentuk atas semangat melanjutkan keberhasilan pada Pilkada DKI Jakarta 2017 untuk Pilpres 2019. "Pada waktu itu kami bertiga, dengan dukungan seluruh rakyat Jakarta dan yang di Atas, kami mendapatkan kemenangan," kata Sohibul.
Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto mengatakan walau berkoalisi di daerah-daerah yang telah disebutkan, namun tidak menutup kemungkinan akan “berpisah” di daerah lain. Menurut dia, pimpinan pusat harus mendengarkan usulan atau pandangan dari pengurus partai di daerah. "Kami juga tidak terlalu formal dan kaku," kata Prabowo.
© Copyright 2024, All Rights Reserved