Intelijen Korea Selatan (Korsel) mengungkapkan adanya rencana Korea Utara (Korut) untuk menyerang kedutaan Korsel.
Merespons informasi itu, Kementerian Luar Negeri Korsel mengumumkan telah menaikkan status peringatan antiterorisme di 5 lokasi diplomatiknya di luar negeri.
Lima lokasi itu yakni Kedutaan Besar (Kedubes) Korsel di Kamboja, Laos dan Vietnam, juga konsulat di Vladivostok, Rusia dan di Shenyang, China.
Saat ini, baik Seoul maupun Pyongyang sama-sama memiliki kedutaan besar atau konsulat di kelima lokasi tersebut.
Kementerian Unifikasi di Seoul menyebutkan, Korut memiliki hubungan diplomatik dengan lebih dari 150 negara.
Namun jumlah misi diplomatik yang dijalankan di luar negeri telah menyusut sejak tahun 1990-an karena kendala keuangan.
Bahkan akhir tahun 2023 lalu, Korut menutup beberapa kedutaannya, termasuk di negara sekutu utamanya di Afrika, seperti Angola dan Uganda. Juga di sejumlah negara, mulai dari Spanyol hingga Hong Kong.
Menurut Seoul, langkah Korut menutup kedutaannya itu sebagai pertanda memburuknya kondisi perekonomian negara (Korut) tersebut.
Namun Pyongyang (Korut) membela diri dengan menyebutnya apa yang dilakukannya sebagai sebuah langkah perampingan birokrasi.
Berdasarkan laporan Kementerian Unifikasi Seoul menyebutkan, sebanyak 196 pembelot Korut tiba di wilayah Korsel sepanjang tahun 2023 lalu.
Dari jumlah tadi, sebanyak 10 pembelot di antaranya berasal dari kalangan elite Pyongyang seperti diplomat dan anak-anak mereka.
Menurut Seoul, angka pembelot itu merupakan yang tertinggi untuk jumlah pembelotan elite Korut ke Korsel sejak tahun 2017 lalu. []
© Copyright 2024, All Rights Reserved