Pemerintah menjual 5 seri Surat Utang Negara (SUN) melalui lelang pada Selasa (27/10) kemarin. Dari lelang tersebut pemerintah menarik pembiayaan sebesar Rp10 triliun dari total penawaran yang masuk Rp12,65 triliun.
Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan dalam situs resminya, Rabu (28/10), mengatakan, kelima seri SUN yang dilelang meliputi SPN12160708 yang akan jatuh tempo pada 8 Juli 2016; FR0053 dengan tenor hingga 15 Juli 2021; FR0056 dengan tenor hingga 15 September 2026;FR0073 dengan tenor sampai 15 Mei 2031; dan FR0067 dengan waktu jatuh tempo 15 Februari 2044.
Sebelumnya, pemerintah menetapkan target indikatif dari lelang kelima varian obligasi tersebut sebesar Rp10,5 triliun. Investor paling banyak tertarik pada SUN seri FR0056, dengan jumlah penawaran yang masuk mencapai Rp4,49 triliun. Tingkat imbal hasil (yield) tertinggi yang diminta investor untuk seri ini sebesar 8,88 persen, sedangkan yang terendah 8,56 persen.
Penawaran masuk terbesar kedua adalah seri FR0073 sebesar Rp3,11 triliun, dengan kisaran yield yang diminta 8,88 persen hingga 9,2 persen.
Penawaran berikutnya FR0053 sebesar Rp 1,98 triliun (yield 8,5 persen-8,7 persen), SPN12160708 sebesar Rp1,79 triliun (yield 7 persen-7,74 persen), dan terakhir FR0067 sebesar Rp 1,27 triliun (yield 9,1 persen-10,1 persen). "Total penawaran yang masuk sebesar Rp 12,65 triliun," sebut DJPPR.
Namun, penawaran yang dimenangkan pemerintah hanya sebesar Rp10 triliun. Untuk lelang SUN seri FR0056, pembiayaan yang ditarik pemerintah sebesar Rp4,1 triliun dengan rata-rata yield 8,63 persen.
Sementara untuk seri FR0073 hanya dimenangkan sebesar Rp2,9 triliun, dengan rata-rata yield 8,9 persen. Selanjutnya seri FR0053 dimenangkan Rp1,2 triliun dengan yield rata-rata 8,58 persen.
Terakhir seri SPN1216070 dan FR0067 masing-masing dimenangkan Rp900 miliar, dengan yield rata-rata 7 persen dan 9,19 persen.
© Copyright 2024, All Rights Reserved