Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mencurigai ada upaya yang menginginkan partai yang digawanginya tak lolos ke Senayan atau Parlemen/DPR RI.
"Jujur PPP agak menengarai sedikit dalam tanda kutip bahwa seperti ada yang sistem yang memang terjadi nge-lock, membatasi bahwa setiap PPP akan muncul sampai titik-titik batas itu, maka itu pasti kandas," kata Plt Ketua Umum DPP PPP Mardiono dalam jumpa media di DPP PPP, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Rabu (22/5/2024).
Mardiono mencontohkan sistem informasi rekapitulasi suara (Sirekap) milik KPU yang sempat menampilkan suara PPP sudah melebihi 4%.
Namun tampilan itu hanya beberapa saat saja lantaran tak lama kemudian Sirekap tersebut seketika error. Mardiono merasa aneh ketika itu melihat sistem itu mendadak error.
"Seperti ada sistem nggak mau ada kalo PPP itu muncul," kata Mardiono yang juga Mantan Anggota Wantimpres.
Menurut Mardiono, untuk menguraikan pertanyaan-pertanyaan itu, PPP akhirnya memutuskan untuk membuktikan hal tersebut lewat pengajuan gugatannya ke Mahkamah Konstitusi (MK).
"Sayangnya belum sampai pembuktian, kemudian MK sudah nge-lock lagi, bahwa ini atas gugatan putusan MK tidak dilanjutkan ya," kata Mardiono.
Mardiono merasa seperti ada sistem-sistem yang memang membatasi, nge-lock bahwa nanti apapun PPP memang seperti dibatasi untuk tidak muncul dari batas-batas yang sudah dilakukan melalui sistem.
"Entah apa itu, ini perlu kajian yang komprehensif," pungkas Mardiono. []
© Copyright 2024, All Rights Reserved