Sekjen Partai Hanura, Benny Rhamdani, mengatakan, penarikan dana ormas Islam Muhammadiyah dari Bank Syariah Indonesia (BSI) bisa jadi persoalan serius.
"Kalau nasabah sekelas organisasi keagamaan yang cukup besar Muhammadiyah kemudian menarik asetnya atau tabungannya senilai Rp15 triliun, berarti kan ada masalah serius dengan bank tersebut," kata Benny Rhamdani di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara, Sabtu malam (8/6/2024).
Benny meminta agar bank pelat merah itu berbenah diri atau melakukan introspeksi sebelum terlanjur semakin membesar persoalannya.
"Artinya kan menjadi introspeksi bagi BUMN, kebetulan lagi banyak masalah ya banyak perusahaan-perusahaan akan mengalami kebangrutan yang lain sudah bangkrut," kata Benny.
Menurut Benny, introspeksi harus segera dilakukan Kementerian BUMN. Sebab jangan sampai ada organisasi lain yang ikuti langkah Muhammadiyah ke depan.
"Ini pukulan sangat serius menurut saya, jangan-jangan setelah Muhammadiyah nanti akan diikuti oleh pihak-pihak lain. Menurut saya layak segera dievaluasilah ya menteri BUMN," kata Benny.
Sebelumnya, Kamis (30/5/2024) lalu, Muhammadiyah resmi menarik dana persyarikatan yang disimpan di Bank Syariah Indonesia (BSI) dengan total mencapai Rp13 triliun-Rp15 triliun.
Keputusan Muhammadiyah ini tertuang dalam memo Surat Keputusan PP Muhammadiyah Nomor 320/I.0/A/2024 yang telah ditandatangani oleh Ketua Muhammadiyah yaitu Agung Danarto dan Sekretaris Muhammadiyah yaitu Muhammad Sayuti.[]
© Copyright 2024, All Rights Reserved