Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengutuk keras aksi terorisme yang terjadi dalam dua hari terkahir di Surabaya, Jawa Timur. MUI menyatakan, tindakan keji para teroris itu bertentangan dengan nilai agama dan kemanusiaan.
“MUI mengutuk dengan keras tindakan bom bunuh diri yang terjadi dalam dua hari terakhir di Surabaya yang telah menelan banyak korban dan mengakibatkan orang-orang yang tak berdosa meninggal dunia dan luka-luka," kata Sekjen MUI Anwar Abbas kepada wartawan, Senin (14/05).
MUI menyatakan, tidak bisa menerima tindakan biadab tersebut atas dalih apa pun karena perbuatan itu jelas-jelas bertentangan dengan nilai-nilai agama dan kemanusiaan.
MUI, tambah Anwar, mengimbau pemerintah, terutama pihak kepolisian, mengusut tindak kekerasan ini hingga tuntas. Anwar juga mengatakan MUI mendukung pengungkapan aktor di balik serangan teror Surabaya.
“Dan mencari otak intelektual dari tindakan yang biadab ini dan memberantasnya sampai ke akar-akarnya,” ujar dia.
MUI menyampaikan ucapan belasungkawa dan ikut berduka kepada keluarga korban. Mudah-mudahan Allah SWT memberikan ketabahan dan kesabaran kepada pihak keluarga dalam menghadapi masalah yang sangat berat ini," ucap dia.
Rentetan ledakan bom terjadi dalam kurun 25 jam terakhir di Jawa Timur. Sampai saat ini, terjadi 5 ledakan di Surabaya dan Sidoarjo. Teror pertama mengguncang pada Minggu (13/05) pagi, terhadap 3 gereja berbeda di Surabaya. Pada malam harinya, ledakan terjadi di Rusunawa Wonocolo, Sidoarjo.
Terbaru, Polrestabes Surabaya turut diserang teroris yang mengendarai sepeda motor pada Senin pagi. Sebanyak 10 orang, yang terdiri atas 4 polisi dan 6 masyarakat, menjadi korban luka.
© Copyright 2024, All Rights Reserved