Pembangunan kawasan perbatasan Kalimantan Barat dengan Sarawak membutuhkan dana Rp26,08 triliun pada 2012. Estimasi dana tersebut untuk infrastruktur, patok batas, pendidikan, kesehatan.
Kepala Bidang Kerja Sama Badan Pengelolaan Kawasan Perbatasan dan Kerja Sama Kalimantan Barat Manto Saidi mengatakan, rincian dana itu yakni untuk Pos Lintas Batas (PLB) Jagoi Babang Rp450 miliar, PLB Jasa (Kabupaten Sintang) Rp600 miliar, penanganan patok batas Rp80 miliar, jalan paralel perbatasan Rp5,6 triliun.
“Lantas, jalan akses ibu kota kabupaten ke PLB Rp4,1 triliun, pendidikan Rp2 triliun, kesehatan Rp1 triliun, UMKM Rp750 miliar, infrastruktur pendukung Rp5,3 triliun, listrik atau energi Rp1,2 triliun, dan aparatur/pegawai Rp5 triliun,” jelas Manto di Pontianak.
Manto mengakui, hingga kini program pemerintah pusat untuk kawasan perbatasan masih bersifat reguler seperti tahun sebelumnya.
Sebelumnya, Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) sudah merancang pendekatan dengan penguatan di lima lokasi prioritas di kawasan perbatasan Kalbar dengan Sarawak. Kelima lokasi itu yakni Paloh (Kabupaten Sambas), Jagoi Babang (Kabupaten Bengkayang), Entikong (Kabupaten Sanggau), Ketungau Hulu (Kabupaten Sintang), dan Badau (Kabupaten Kapuas Hulu). Program tersebut baru berjalan mulai 2012.
© Copyright 2024, All Rights Reserved