Hingga saat ini masih belum diketahui jelas siapa kelompok yang menculik dua pendeta senior di Aleppo itu. Sebelumnya dikabarkan keduanya diculik oleh kelompok militan bersenjata di kawasan yang dikuasai kelompok perlawanan di Suriah Utara.
Penculikan atas kedua pendeta yang melakukan perjalanan dari perbatasan Turki menuju Aleppo. Kabar penculikan itu dilaporkan oleh stasiun TV pemerintah Suriah dan dikukuhkan oleh seorang pemimpin kelompok pemberontak.
Pendeta yang diculik yaitu Uskup Yohanna Ibrahim yang menjabat pimpinan Gereja Ortodoks Suriah di Aleppo dan Uskup Boulos Yaziji yang memimpin Gereja Ortodoks Suriah.
"Semua kemungkinan masih terbuka," kata Abdulahad Steifo dari kelompok perlawanan Koalisi Nasional Suriah.
Menurut Abdulahad Steifo, penculikan terjadi ketika keduanya sedang dalam perjalanan dari kawasan perbatasan Bab al-Hawa, yang dekat dengan kota Reyhanli di Turki, menuju Aleppo.
Seorang penduduk Aleppo mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa penculik menembak mati supir yang membawa kedua pendeta. Yohanna Ibrahim dan Boulos Yaziji merupakan pendeta paling senior yang sejauh ini terkena dampak langsung perang Suriah.
Sebelumnya, pada September 2012 lalu, Uskup Ibrahim mengatakan, ratusan keluarga Kristen mengungsi dari Aleppo akibat pertarungan antara pasukan pemerintah dan kelompok pemberontak di kota itu. "Dalam sejarah modern, Aleppo tidak pernah mengalami masa-masa sulit dan seperti ini," kata Ibrahim kepada kantor berita Reuters
Ibrahim mengatakan, umat Kristen diserang dan diculik dengan cara yang dahsyat dan keluarga mereka harus membayar uang dalam jumlah besar untuk pembebasan.
Populasi warga Kristen di Suriah mencapai sekitar 10% dari total jumlah penduduk yang mayoritas merupakan umat Islam Sunni. Perkiraan angka itu sebelum terjadi perlawanan atas Presiden Bashar al-Assad 2 tahun lalu.
Terakhir, PBB memperkirakan lebih dari 60.000 orang tewas akibat konflik bersenjata di Suriah dan lebih dari 1 juta orang mengungsi ke negara-negara tetangga.
© Copyright 2024, All Rights Reserved