Pengamat Geopolitik, Tengku Zulkifli Usman, mengatakan, peristiwa penembakan terhadap mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, kandidat calon presiden (capres) dari Partai Republik pada Sabtu (13/7), bisa saja terjadi di Indonesia.
Untuk itu, kejadian yang dialami Donald Trump harus menjadi pelajaran bagi tokoh politik ataupun petugas keamanan di Indonesia.
Menurut Zulkifli, Kejadian itu terjadi akibat gaya komunikasi politik ekstrem yang dipertontonkan Donald Trump dan Presiden AS Joe Biden dalam Pemilihan Presiden 2024 sejak 2020 lalu. Akibatnya menyebabkan terjadinya polarisasi di antara pendukung mereka.
"Saya mau mengingatkan, penembakan Trump ini akibat komunikasi ekstrem di depan publik. Ini juga bisa terjadi di Indonesia, jika yang kalah tidak terima dan yang menang arogan," kata Zulkifli kepada wartawan, Kamis (18/7/2024).
Zulkifli mengingatkan elite politik Indonesia yang masih menggunakan politik identitas hingga menyebabkan terjadinya polarisasi di masyarakat, untuk tidak menggunakannya lagi.
Menurut Zulkifli, ada orang-orang yang sengaja memelihara permusuhan dan perselisihan seperti pada Pemilu 2014-2019 lalu. Bahkan terkadang pelakunya adalah partai Islam.
"Kalau dia terdesak, teriak orang lain Firaun dan kalau dia bagus dia bilang Musa. Mereka mengklaim Musa terus, yang lain dibilang Firaun terus. Padahal dalam Pilkada antara Firaun dan Musa berteman dan berkolaborasi," pungkas Zulkifli.[]
© Copyright 2024, All Rights Reserved